Kuliner

Sate Bandeng Asal Serang Ini Disantap Presiden Jokowi Loh

BISNISBANTEN.COM – “Min koh Jokowi mangan sate bandeng Hj Maryam. Post min enda pading weruh sate bandeng. Itung-itung membantu mengenalkan makanan khas Banten ke orang yang belum tau.”

Demikian isi pesan singkat netizen yang dipost akun Instagram Info Serang kemarin, Selasa (21/9/2021) saat kedatangan Presiden Indonesia Jokowi datang ke SMAN 4 Kota Serang meninjau pelaksanaan vaksin 850 siswa.

Perihal kedatangan ke Serang, Jokowi pun memposting di Instagram pribadinya @jokowi. “Bersama Ibu Puan Maharani, saya meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Banten, siang ini. Di SMAN 4 Serang, vaksinasi diikuti 850 siswa. Dari sana, saya ke Puskesmas Singandaru, melihat vaksinasi bagi masyarakat Kota Serang.”

Advertisement

Sate bandeng Hj Maryam yang berada di Kiuju, Kaujon Tengah No 63 RT 03 RW 02, Kota Serang, Banten ini direkomendasikan karena bandengnya lembut dan termasuk paling top di Banten. Dan sering dicari pelancong luar daerah sebagai oleh-oleh khas Banten.

Menurut sejarah, sate bandeng sudah ada semenjak masa Kesultanan Banten pada abad ke-16. Sate ini menjadi makanan kesukaan keluarga Sultan dan dihidangkan juga untuk menjamu tamu.

Kuliner ini termasuk legendaris di Banten karena telah berdiri sejak 1970-an. Saat ini warung tersebut dikelola oleh sang cucu, Dhea Rahmat. Dengan resep turun-temurun, sate bandeng Hj Maryam tersedia dalam dua varian rasa, original dan pedas.

Sate bandeng merupakan makanan khas Banten yang terkenal. Bentuk sate bandeng ini terbilang unik karena isian daging dikeluarkan dari badan bandeng dan dipisahkan dari duri.

Advertisement

Duri yang dimiliki bandeng ini luar biasa banyak dan mengganggu. Namun sate bandeng khas Banten diolah dan dipanggang tanpa duri.

Cara pengolahannya, ketika ikan dibersihkan, tulang ikan bagian ekor dipatahkan. Kemudian ditarik keluar tulang punggung ikannya melalui lubang insang. Lalu ikan bandeng dipukul-pukul ikan hingga bagian dagingnya terlepas dari kulitnya kemudian dipisahkan. Daging lantas dicampur adonan dan dimasukkan lagi ke kulit ikan bandeng kemudian dibakar.

Cara mengolah dan memasaknya telah dipakai oleh juru masak kesultanan semenjak dulu. Dagingnya terasa gurih karena bumbu sudah menyatu.

Ikan Bandeng yang banyak dijumpai adalah ikan air asin pasifik berwarna perak yang bertelur di perairan dangkal. Habitat asli bandeng di air laut namun bandeng dapat juga diternak pada area air tawar.

Di Banten cukup banyak yang menyediakan sate bandeng ini. Termasuk sate bandeng Hj Maryam yang cukup laris. Jika tidak ingin kehabisan, lebih baik pesan dulu sehari sebelumnya.

Tempat penyedia sate bandeng ini agak masuk gang sedikit dan hanya cukup dilalui satu mobil. Usaha berjenis rumahan ini untuk tempat lumayan bersih kok. Buka dari pukul 07.00 – 22.00 WIB. Sate bandeng ini dikemas rapi di dalam kotak dan dibanderol sekitar Rp40.000.

Sate bandeng Hj Maryam terkenal empuk dagingnya. Bahkan ada yang menyamakan mirip otak-otak bandeng Jawa Timur, namun beda cara pengolahannya. Sate bandeng ini gurih dan terasa santannya. Daya tahannya cukup lama, jika disimpan di freezer bisa tahan sampai tiga bulan.

Penasaran? Search di Google map ya. Tidak jauh dari Alun-alun Kota Serang kok. (Hilal)

Advertisement
LANJUT BACA

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.