PPKM Darurat, Ini Tiga Langkah Strategis BI Banten Menjaga Kelancaran Pembayaran
BISNISBANTEN.COM — Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Bank Indonesia mempunyai tugas dan kewenangan dalam Pengelolaan Uang Rupiah untuk menjamin tersedianya Uang Rupiah yang layak edar, denominasi sesuai, tepat waktu sesuai kebutuhan masyarakat.
Ditengah penerapan PPKM Darurat, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten, Erwin Soeriadimadja menyampaikan memberi perhatian penuh untuk menjaga dan mengawal tugas-tugas pengedaran uang ke masyarakat di Provinsi Banten tetap berjalan baik sehingga uang yang beredar dapat terjaga kualitasnya dan masyarakat tetap mudah dalam menarik/setor di ATM.
Selanjutnya, Erwin juga menekankan tiga langkah strategis menjaga kelancaran pembayaran serta memfasilitasi kegiatan perekonomian selama PPKM Darurat dan upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di wilayah Provinsi Banten. Antara lain dengan mengimbau masyarakat terus menggunakan transaksi pembayaran secara nontunai melalui digital banking, uang elektronik, dan tehnologi pembayaran melalui QRIS (QR Code standar pembayaran Indonesia). Kedua, memastikan dan menjaga kesiapan sistem dan layanan kritikal BI untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran. Dan ketiga terus menyediakan uang layak edar dalam jumlah yang memadai dan higienis untuk mendukung kelancaran transaksi.
Erwin menambahkan, bahwa dalam PPKM Darurat KPw BI Banten setiap harinya menyalurkan uang tunai rata-rata Rp56,59 miliar atau naik dibandingkan bulan Juni 2021 sebesar 33,24% (month-to-month). Sementara itu, rata-rata penyetoran uang tunai dari perbankan yang masuk ke KPw BI Banten secara harian melambat 20,48% (mtm) dari Rp16,76 miliar menjadi Rp13,32 miliar pada Juni 2021. Perkembangan tersebut mencerminkan bahwa aktivitas ekonomi Banten di masa PPKM Darurat terus bergulir naik. Hal ini salah satunya ditopang oleh kinerja sektor industri kritikal dan sektor esensial lainnya. Tetap kuatnya sektor industri tersebut juga diindikasikan oleh perkiraan Prompt Manufacturing Index (PMI) di Banten sebesar 53,75% atau telah melewati threshold ekspansi.
Lebih lanjut, Kepala Kantor BI Banten, Erwin Soeriadimadja mengapresiasi Perbankan dan juga Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah (PJPUR) yang terus memberi dukungan untuk kelancaran pelayanan di masyarakat. Erwin berharap kita harus terus berikhtiar dan sinergis agar layanan kebutuhan uang masyarakat dapat terlayani dengan baik termasuk digitalisasi sistem pembayaran di tengah pandemi agar kegiatan ekonomi di Banten terus bergulir dan tumbuh mengesankan dalam masa pemulihan ekonomi.
Terkait operasional Bank dalam masa PPKM, Pemimpin Kantor Regional PT Bank BRI Wilayah 3 yang membawahi Banten, Sutadi, menyampaikan bahwa pelayanan operasional Bank BRI termasuk kegiatan esensial dan tetap mengacu protokol bisnis dan protokol kesehatan. BRI terus memonitor pelaksanaan prokes termasuk mengantisipasi kemungkinkan melakukan penyesuaian operasional kantor dan pegawai ke alternate site bila ada yang terpapar covid, ditempuh agar layanan tetap berlangsung dan kantor tetap steril dan aman.
“BRI juga mengatur jumlah nasabah di banking hall sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan,” katanya.
Sementara itu, Pemimpin Regional Bank bjb yang membawahi Banten, Edy Kurniawan S, menyampaikan bahwa Bank bjb mendukung program pemerintah menekan laju penularan Covid 19 serta mensukseskan kelancaran pelaksanaannya. Lebih lanjut, Edy menekankan pentingnya penggunaan non tunai tidak dapat ditawar lagi demi keselamatan bersama. Dengan bekerja sama dengan KPW BI Banten, Bank bjb aktif meluncurkan program digitalisasi antara lain bjb Digi, bjb Digicash, dan QRIS. Ini bertujuan agar layanan non tunai Bank BJB kepada masyarakat lebih optimal termasuk mempercepat akselerasi keuangan daerah. Edy berharap semoga kebijakan PPKM yang dicanangkan pemerintah berjalan sesuai harapan dan perekonomian Banten khususnya dan Indonesia umumnya dapat meningkat dengan baik.
Terkait peran perbankan ke masyarakat, juga disampaikan oleh Denny Karim, Direktur Operasional dan Transformasi Bank Banten menyatakan bahwa di tengah pandemi yang belum mereda Bank Banten sebagai agen pembangunan di daerah memberi sejumlah fasilitas dan keringanan bagi pelaku UMKM, melalui penyaluran kredit dengan tetap berprinsip kehati-hatian, menjaga harapan tetap terjaganya roda ekonomi. Ini termasuk upaya memberi layanan dan pengembangan layanan digital sehingga transaksi bisa dilakukan dengan aman dan nyaman.
“Bank Banten terus mengelola likuiditas yang optimal guna menjaga kesehatan Bank terus terjaga,” katanya. (susi)