Pernikahan Skala Kecil, Tren Baru yang Makin Diminati Milenial
BISNISBANTEN.COM — Pesta pernikahan dengan skala yang lebih kecil dibanding dengan resepsi pada umumnya itu, kini menjadi tren baru yang kian diminati kaum milenial atau kaum pasangan muda untuk memilih kknsep pernikahan yang lebih sederhana dan hemat, lantaran budget yang dikeluarkan tidak terlalu tinggi.
Salah satu pengusaha Wedding di Kota Serang Asih Kurnia Dewi mengatakan, untuk biaya yang dikeluarkan dengan menggunakan konsep pernikahan intimate wedding mulai dari Rp20 juta. Sedangkan, untuk menggelar pesta pernikahan yang lebih besar memerlukan biaya sekitar Rp50 juta.
“Kondisi perekonomian yang tidak stabil juga membuat anak-anak usia muda yang ingin melaksanakan pesta pernikahan dengan low budget, dan mereka ingin lebih berhemat,” katanya Jum’at (24/01/25).
Menurutnya, konsep intimate wedding ini mulai booming setelah kondisi pandemi Covid-19. Untuk Banten sebelumnya, belum pernah ada konsep tersebut sebab tradisi masyarakat yang biasanya menggelar pernikahan secara besar-besaran.
“Dan sekarang ini banyak influencer yang membagi resepsi acara pernikahan dengan konsep intimate, sehingga masyarakat mendapat wawasan tambahan. Memang belum banyak sih, baru sekitar 30 persen masyarakat yang memilih intimate wedding,” terangnya.
“Konsep intimate wedding ini, biasanya juga dilakukan di area yang terbuka, dengan mengundang tamu tidak lebih dari 200 orang. Dan sekarang banyak kafe atau restoran yang menawarkan konsep pernikahan tersebut, karena memang tren sedang meningkat,” imbuh Dewi.
Selain itu, maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) sscara otomatis juga memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat untuk mengalokasikan dana yang lebih tinggi terhadap pesta pernikahan.
Konsep pernikahan intimate tidak hanya menguntungkan bagi calon pengantin, tetapi juga bagi pelaku usaha wedding organizer. Namun, masyarakat perlu berhati-hati dalam memilih vendor untuk menghindari penipuan.
“Kita harus memilih WO yang sudah berpengalaman, suoaya tidak terjadi kasus penipuan atau klien gagal menikah karena vendor kabur, dan kasus penipuan ini sedang ramai saat ini,” tutup Dewi. (siska)