FashionLifestyle

Pernah Belanja di Thrift Shop? Simak Dulu Ini Ya!

BISNISBANTEN.COM – Lagi cari-cari thrift shop di Serang? Ada nih, namanya Thrift Shop Wingss.wer.

Berada di Jalan Syekh Nawawi Al-Bantani Kampung Boru Masjid RT 003, RW 003, Kecamatan Cilaku, Kelurahan Curug, thrift shop di samping kampus Universitas Banten Jaya (Unbaja) 2 ini menyediakan produk fashion. Mulai dari kemeja flanel, switer, jaket, dan kardigan.

Jadi jika butuh outer untuk mix and match gaya tapi budget minim, thrift shop ini bisa jadi rujukan. Soalnya di Kota Serang, thrift shop yang sudah ada umumnya lebih banyak menyediakan celana panjang dan jaket. Iya kan?

Thrift shop atau toko yang justru menjual produk bekas saat ini menjadi bisnis kekinian yang sangat tepat. Selain tidak memerlukan modal awal yang besar juga dapat menghasilkan keuntungan dalam jumlah banyak.

Sesuai namanya, arti thrift adalah penghematan atau cara dalam penggunaan uang dengan menghindari pemborosan dan store berarti toko. Sementara arti thrift shop adalah toko atau usaha yang menjual barang-barang bekas dari luar maupun dalam negeri. Disebut juga sebagai toko penghematan.

Sekadar tahu, sejak 2013 perdagangan barang bekas mulai masuk ke Indonesia, dimulai dari barang langka hingga barang dengan brand terkenal. Dulu di Pasar Lama Kota Serang, tepatnya di gedung eks Barata, banyak dijual jaket dan jas bekas impor loh.

Dalam bisnis thrift shop, apapun barang serta nama brandnya, selama barang berkondisi baik dan layak untuk dipakai memiliki arti dapat diperjualbelikan. Selain pakaian bekas dan celana, topi hingga sepatu juga bisa.

Saat ini thrift shop pakaian memang lebih sering ditemui. Jenis produk ini paling banyak di pasaran Indonesia saat ini.

Namun selain pakaian, ada pula barang lain yang dijual di thrift shop. Antara lain jam tangan premium, tas branded, sepatu limited edition, buku, perhiasan, juga produk rumah tangga.

Produk seperti jam tangan dan perhiasan merupakan barang yang tidak dimakan usia sehingga kebutuhan produk ini akan terus ada sampai kapan pun. Sehingga terus dicari konsumen.

Asal tahu, bisnis thrift shop ini digemari usia tertentu yakni usia produktif terutama remaja. Akan tetapi, menurut penelitian Jurnal Riset Tindakan Indonesia (JRTI) pada 2017, perilaku konsumtif rawan dialami oleh usia remaja karena merupakan masa transisi dari kecil menuju dewasa. Terlebih lagi, di Indonesia penduduk usia produktif merupakan jumlah yang terbanyak.

Untuk target pasar bisa ditentukan dari kelas ekonomi bawah, menengah atau atas. Ini tergantung produk yang dijual.

Saat ini banyak juga loh thrift shop yang berjualan di e-commerce. Jadi bisa ditawarkan di platform online. Untuk mencarinya, cukup menuliskan kata kunci “secondhand” atau “preloved” maka situs yang menjual barang bekas akan muncul.

Keberadaan thrift store terutama di bidang fashion menjadi solusi atas limbah fashion yang setiap tahun selalu menumpuk. Bagi penjual, bisnis ini bisa menghasilkan keuntungan besar dengan minim modal. Bagi pembeli, ini bisa jadi solusi mendapatkan produk yang dibutuhkan dengan budget minim. (Hilal)

LANJUT BACA

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.