Penting Optimalkan Perkembangan Anak di 1000 Hari Pertama

BISNISBANTEN.COM — Era tekhnologi seperti sekarang memberikan kemudahan pada setiap orang tua dalam mengakses segala informasi termasuk seputar pengasuhan anak dan bagaimana mengoptimalkan perkembanan anak. Berdasarkan penelitian, orang yang paling penting dalam memberikan stimulasi adalah kedua orang tua, baik ayah atau ibu memiliki peran penting dalam membantu tumbuh kembang anak.
Dokter Spesialis Anak, dr. Trully Kusumawardhani, SpA mengatakan, ada tiga kebutuhan utama yang harus dipenuhi kepada anak terutama di usia lima tahun pertama. Yaitu kebutuhan asah, asih, asuh.
“Mungknin sudah sering dengar ya, istilah asah, asih, asuh. Kebutuhan ini penting diberikan pada anak. Asah itu memberikan stimulasi, asih memberikan rasa cinta, kasih sayang, attachment. Sedangkan asuh memberikan pengasuhan yang mencakup kebutuhan makanan, minum, dan segala sesuatu yang dibutuhkan secara fisik,” papar dr. Trully.
Menurutnya, dalam memberikan stimulasi, paling penting justru di 1000 hari pertama sejak anak berada dalam kandungan.
“1000 hari pertama itu sejak awal terjadinya pembuahan sampai usia 2 tahun kehidupan anak. Ini merupakan usia emas dimana otak anak 80% berkembang cepat,” ujar dokter yang juga memiliki sekolah Unique Growing Mind.
Orang tua tidak boleh melewatkan masa-masa emas di 1000 hari pertama anak ini. Ada dua hal penting yang bisa dilakukan orang tua dalam melakukan stimulasi di usia emas ini.
Pertama, hadir secara fisik. Dr. Trully mengatakan, orang tua harus sering hadir bermain, terlibat dan berinteraksi dengan anak. Aktivitas ini disebut serve and return activity yang sangat baik memberikan perkembangan anak. Pada aktivitas ini orang tua terlibat langsung dengan hati gembira. Tidak bermain melalui pemberian media, sekalipun yang diberikan konten edukasi. Sebab media tidak akan memberikan respon atau feedback pada anak. Sedangkan kehadiran orang tua secara langsung bisa memberikan respon dari suara, tatapan, dan sentuhan.
Kedua, orang tua menyadari bahwa kemampuan panca indra di usia ini sangat sensitif dan berkembang cepat. Sehingga orang tua perlu belajar memberikan stimulasi sesuai tahapan perkembangan dan usia anak.
“Saat ini orang tua tidak susah kok kalau mau memberikan stimulasi, siapapun dari latar belakang apapun bisa. Tidak harus kuliah S3 untuk memahami perkembangan anak,” ujarnya.
“Orang tua bisa mengetahui dari buku KIA. Di buku itu sudah lengkap dan jelas ditulis perkembangan anak sesuai usia dan bagaimana menstimulasinya. Buku KIA sudah beberapa kali direvisi oleh pihak yang kompeten dan berdasarkan penelitian,” lanjut dr. Trully.
Ia juga menyampaikan, jika anak sudah melalui usia emas pun sebagai orang tua harus tetap memberikan tiga kebutuhan dasar anak. Hanya saja, pendekatannya akan berbeda. Sebab usia lima tahun ke atas, anak sudah mulai mandiri sehingga tidak perlu didikte.
“Usia lima tahun k atas tidak sekompleks di usia bayi balita. Orang tua tinggal memaksimalkan fungsinya saja, dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk berkembang. Ada istilah Tut Wuri Handayani ya, jadi kita membimbing mengarahkan, karena saat usia sekolah anak baru bisa dilihat bakat, potensi, dan minatnya, tutup dr. Trully.