Pendapatan Pajak Kota Serang Capai 43% di Mei, Bapenda Optimis Kejar Target Triwulan II dan PAD 2026

BISNISBANTEN.COM – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Serang, Hari W Pamungkas, mengungkapkan progres positif pendapatan pajak daerah hingga Mei 2025.
Dari target pendapatan pajak yang dikelola sebesar Rp351 miliar untuk satu tahun, sebanyak 19-20 persen sudah tercapai di triwulan I.
“Di triwulan II, kami targetkan kurang lebih 52-53 persen. Saat ini posisi sudah 43 persen di Mei. Tinggal satu bulan ini, kurang 9 persen akan kita kejar di bulan Juni,” ujar Hari.
Secara spesifik, Hari merinci bahwa hingga Mei, pendapatan pajak sudah mencapai Rp110,074 miliar. Sementara itu, target untuk triwulan II adalah Rp137 miliar.
“Sudah tercapai Rp110 miliar, tinggal sedikit lagi, kurang Rp27 miliar. Bisa kita kejar lah dalam satu bulan di Juni,” tambahnya optimis.
Menanggapi target Wali Kota Serang yang menginginkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp600 miliar di tahun 2026, Hari W Pamungkas menyatakan keyakinannya. Ia berkaca pada pencapaian PAD Kota Serang di tahun-tahun sebelumnya.
“Di 2024 kita bisa mencapai total PAD Rp300 miliar. Sekarang di 2025 PAD di angka Rp452 miliar. Kalau ke 2026 target PAD Rp600 miliar, berarti kurang lebih Rp150 miliar lagi,” jelas Hari.
Untuk mencapai target tersebut, Bapenda akan mengoptimalkan dan melakukan pemetaan pada 11 jenis pajak daerah yang dikelola.
“Mudah-mudahan kita bisa mengoptimalkan dan melakukan pemetaan jenis pajak mana yang akan bisa kita optimalkan dari 11 jenis pajak itu untuk ngejar ke Rp600 miliar tahun depan,” katanya.
Hari menyebutkan bahwa di tahun 2025, jagoan dalam penerimaan pajak adalah opsen Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Namun, ada juga sumber lain yang memiliki potensi besar.
“Ada sumber lain yang potensinya juga besar, contohnya pajak makan minum atau resto itu juga potensinya besar. Yang kedua, pajak penerangan jalan. Yang ketiga, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) karena banyak transaksi peralihan hak atas bangunan itu kan berimplikasi terhadap PAD terus dari pajak daerah. PBB juga kita optimalkan,” papar Hari.
Dengan mengoptimalkan beberapa jenis pajak tersebut, Bapenda optimistis target PAD Rp600 miliar di tahun 2026 dapat tercapai sesuai harapan Wali Kota.
“Kita proyeksikan sekarang, jadi nanti kita lihat di semester 1 sampai Juni bisa kita jadikan basement data untuk perhitungan sampai kita akan capai di 2026,” tutup Hari. (siska)