Pemkot Serang Kejar Restu Kemendagri untuk Pembentukan BUMD Pangan

BISNISBANTEN.COM– Pemerintah Kota (Pemkot) Serang terus mematangkan rencana pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan.
Asisten Daerah (Asda) II bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Serang, Yudi Suryadi, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menindaklanjuti hasil dua kajian yang telah dilakukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), yakni kajian Analitis Kelayakan dan Kebutuhan Daerah.
“Ini kami menindaklanjuti hasil dua kajian yang sudah dilakukan oleh Bappeda. Tahap kajian analitis kelayakan dan kebutuhan daerah,” ujarnya.
Saat ini, Pemkot Serang tengah fokus melengkapi berbagai persyaratan yang dibutuhkan untuk pembentukan BUMD. Yudi menegaskan bahwa langkah ini mendapat dukungan penuh dari Walikota dan Wakil Walikota Serang.
“Surat usulan akan ditandatangani oleh Wali Kota Serang dan ditujukan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Keuangan Daerah untuk memperoleh rekomendasi. Alhamdulillah Pak Wali dan Pak Wakil siap untuk mendukung BUMD ini,” tegasnya, Rabu (30/04/25).
Yudi menekankan bahwa pembahasan mengenai pengelolaan BUMD akan dilakukan setelah rekomendasi tersebut keluar dan BUMD resmi terbentuk.
“Pengelolaannya nanti, yang pertama kita fokus bagaimana supaya rekomendasinya keluar dulu. Kita berbicara pengelolaan kalau rekomendasinua belum keluar ya belum jadi BUMD nya,” ujarnya.
Yudi memaparkan sejumlah manfaat yang diharapkan dari pendirian BUMD ini, antara lain hilirisasi produk lokal dan pemenuhan ketersediaan bahan pokok di Kota Serang.
“Banyak manfaat dari adanya pendirian BUMD nanti, yaitu Hilirisasi, serta pemenuhan ketersediaan bahan pokok Kota Serang. Salah satunya memangkas biaya distribusi, ke hulu juga ada, tapi tidak terlalu besar. Dan minimal jadi off taker gitu, menampung hasil Petani di Kota Serang jangan keluar gitu,” terangnya.
Lebih lanjut, Yudi menjelaskan bahwa BUMD juga dapat berperan aktif dalam program-program pemerintah terkait penanganan inflasi dan operasi pasar.
“Adanya program pemerintah yang berkaitan dengan penanganan inflasi, operasi pasar, BUMD bisa ikut berperan. Subsidi pangan kalau sudah ada BUMD ini biasa BUMD langsung yang melakukan kegiatan operasi pasar gitu,” katanya.
Harapannya, BUMD yang akan didirikan dapat bersinergi dengan petani lokal, membantu mereka dalam pemasaran hasil panen, sekaligus tetap menghasilkan keuntungan.
“Diharapkan ke depan itu ya BUMD bisa sinergi dan membantu petani, serta BUMD juga harus memperoleh keuntungan kan yah,” ujar Yudi.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Serang, Sony, menambahkan bahwa pembahasan saat ini masih berkutat pada aspek regulasi pembentukan BUMD Pangan.
Teknis operasional dan pengelolaan BUMD bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait seperti Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) serta Dinas Ketahanan Pangan belum dibahas secara detail.
Sony memaparkan beberapa alasan Pemkot Serang berencana membentuk BUMD Pangan, diantaranya adalah untuk hilirisasi produk pertanian, mendukung stabilisasi harga, dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Yang penting adalah bagi kami, BUMD ini bagi DKP3 itu adalah hilirisasinya ada,” tegas Sony.
Sony menambahkan bahwa BUMD dapat menjadi jembatan antara petani dan pasar, menampung hasil panen petani untuk kemudian dipasarkan kembali. Selain itu, BUMD juga dapat berperan dalam menjaga ketersediaan pangan dengan berkoordinasi dengan BUMD dari daerah lain jika terjadi kekurangan.
“BUMD bisa juga menjembatani masyarakat (petani) menampung hasil panen yang kemudian dijual lagi (Hilirisasi). Dan jika kekurangan pangan BUMD bisa langsung komunikasi dengan BUMD daerah lainnya,” pungkasnya.
Dengan adanya dukungan dari pimpinan daerah dan harapan akan berbagai manfaat yang ditawarkan, pendirian BUMD Kota Serang diharapkan dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Kota Serang.(siska)