Pemkot Serang Dorong Penguatan Pembinaan Internal LPTQ dan Sukseskan Program Serang Mengaji

BISNISBANTEN.COM– Wakil Wali Kota Serang, Nur Agis Aulia, menegaskan komitmen Pemerintah Kota Serang dalam mendukung penguatan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Serang.
Hal ini disampaikan Agis saat menghadiri pelantikan pengurus LPTQ Kota Serang di salah satu hotel di Kota Serang, Kamis (05/06/25).
Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia menyatakan bahwa Pemkot Serang mendorong LPTQ untuk fokus pada penguatan, khususnya pembinaan internal.
“Kami tidak mau membebankan. Yang jelas ke depan, peringkat MTQ Kota Serang bisa terus meningkat, tapi yang paling penting itu tadi LPTQ hadir untuk melakukan pembinaan secara serius dan termasuk mensukseskan program Serang Mengaji,” ujarnya.
Untuk mewujudkan program Serang Mengaji, Agis mengungkapkan beberapa inisiatif yang akan diimplementasikan. Di antaranya adalah program “Magrib dan Subuh Mengaji” serta keharusan membaca Al-Quran selama 5 hingga 15 menit sebelum memulai pembelajaran bagi anak sekolah.
“Jadi target kita penguatan internal supaya ke depan LPTQ Kota Serang lebih baik dan lebih kuat,” tambahnya.
Dukungan Pemkot Serang terhadap LPTQ tidak hanya berupa dana, melainkan juga kebijakan komprehensif.
“Dukungannya bukan hanya dana yang disampaikan ya, pertama kebijakan, maka kita akan membuat perwal dan surat edaran untuk membangun ekosistem supaya Serang Mengaji bisa hadir dari tingkat RT/RW dan sekolah-sekolah dari tingkat SD sampai SMA,” jelas Agis.
Selain itu, dari segi anggaran, Pemkot Serang akan menyiapkan porsi hibah untuk operasional LPTQ, serta beberapa program spesifik khusus untuk pembinaan di luar hibah. “Itu akan kita dorong, pokoknya komprehensif, bukan hanya dana tapi kebijakan juga,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Harian LPTQ Kota Serang, Fathullah Al Wasie, memiliki pandangan yang sejalan dengan penguatan internal. Fathullah menekankan pentingnya menggali dan memberdayakan potensi putra daerah.
“Saya itu mau menggali putra daerah dulu. Putra daerah, munculkan banyak bibit-bibit, diberdayakan semua. Peringkat itu akan berjalan sendirinya. Yakin itu,” ujarnya optimis.
Fathullah juga menyoroti bahaya “kecanduan” mendatangkan peserta dari luar daerah (bon-bonan), yang dapat menyebabkan putra daerah tidak merasakan perhatian dari LPTQ Kota Serang sendiri.
Untuk mengoptimalkan potensi putra daerah, LPTQ Kota Serang berencana menggelar semacam event penjaringan bakat dari tiga kecamatan yang memiliki anak-anak berbakat. “Itu penjaringannya dari sekolah segala macam bisa diambil,” jelas Fathullah.
LPTQ juga akan berkolaborasi dengan madrasah dan SMA untuk jenis lomba MTQ selain tilawatil Quran, seperti Cerdas Cermat (Fahmil Quran), Ceramah (Syarih Quran), yang potensinya banyak berasal dari kalangan aliyah dan SMA.
“Madrasah-madrasah juga yang di SMA kenapa tidak dilibatkan juga seperti provinsi-provinsi lain. Seperti untuk Fahmil Quran dan Syarih Quran itu kan pesertanya kebanyakan dari anak-anak SMA dan anak aliyah. Dan memang usianya segitu,” tambahnya.
Meskipun pondok pesantren sudah memiliki banyak bibit untuk tilawah dan tafsir, Fathullah melihat peluang besar di madrasah aliyah dan SMA untuk Fahmil Quran, Syarih Quran, dan ceramah.
“Mentalnya lebih oke kalau anak-anak,” katanya.
Kolaborasi dengan madrasah-madrasah ini diharapkan dapat segera terlaksana setelah rapat kerja.
Fathullah menambahkan bahwa untuk program mengaji 10 menit sebelum belajar, seperti yang disampaikan Wakil Wali Kota, akan diterapkan mulai dari tingkat SD dan seterusnya. Namun, untuk kontribusi dalam MTQ, fokus sekolah tetap di SMA dan aliyah.
Mengenai target di MTQ, Fathullah tidak terlalu mematok angka. “Tidak ada target di MTQ, saya enggak ini, biasa aja. Kenapa? Karena kejuaraan itu berjalan dengan sendirinya,” ujarnya.
Dia khawatir jika terlalu memaksakan target dengan mendatangkan peserta dari luar, hal itu hanya akan menjadi “kamuflase” yang menghabiskan uang tanpa memberikan dampak positif bagi pengembangan potensi masyarakat Kota Serang sendiri. (siska)