BISNISBANTEN.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab Serang) melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) tahun ini menargetkan merehabilitasi 1.000 unit dari 8.196 Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kabupaten Serang menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten dan Provinsi, Anggaran Pendapataj dan Belanja Negara (APBN), dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), serta dari Corperate Social Responsibility (CSR) Bank bjb.
”Kalau dari berbagai anggaran bisa 1000 unit (Rutilahu dibangun-red), itu harapan kita. Mudah-mudahan dari 8.196 Rutilahu yang tersisa di Kabupaten Serang progresnya terlihat,” harap Kepala Bidang (Kabid) Perumahan pada DPRKP Kabupaten Serang Deni Hartono dalam keterangan tertulisnya yang disampaikan melalui Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosatik), kemarin.
Berdasarkan data 2025, disebutkan Deni, Rutilahu menyisakan 8.196 unit yang sudah memiliki Surat Keputusan (SK) Bupati Serang. Kata Deni, saat ini RTLH menjadi Satu Data Rutilahu (Sadar), sehingga dalam penanganannya tidak hanya DPRKP, melainkan juga melibatkan Baznas Kabupaten Serang, CSR Bank bjb KCK Banten, Pemprov Banten, hingga Pemerintah Pusat.
“Kemarin juga sudah ada beberapa yang MoU (melakukan nota kesepahaman) dengan DPRKP, mulai dari Bank bjb, Baznas, dan Pemerintah Provinsi. Intinya, penanganan Rutilahu menggunakan data kita,” tegasnya.
Untuk pembangunan Rutilahu yang menggunakan APBD Kabupaten Serang, disebutkan Deni, mencapai 200 unit, dengan anggaran Rp25 juta per unit tersebar di 29 kecamatan.
“Diharap dari anggaran lain bisa mencapai 1000 unit, minimal tahun ini, karena tidak bisa hanya mengandalkan APBD, karena terbatas,” harapnya. *(Nizar)*
