Banten24

Pemkab Serang Cek Kesehatan Hewan Kurban, Kebutuhan Capai Belasan Ribu Ekor

BISNISBANTEN.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melakukan pemantauan hewan kurban untuk mengecek kesehatannya dan memastikan hewan tidak terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD) di Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Kamis (22/6/2023).

DKPP juga menyebutkan, kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Serang per tahun mencapai 12.400 ekor, meliputi sapi 3 ribu ekor, kerbau 400 ekor, domba 6 ribu ekor, dan kambing 3 ribu ekor. Pemantauan hewan kurban di Kecamatan Waringinkurung dipimpin langsung Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo, didampingi Camat Waringinkurung Warnerry Poetry.

Suhardjo mengatakan, pemantauan dilakukan untuk memastikan keberadaan hewan kurban, baik kambing, domba, sapi maupun kerbau di Kabupaten Serang yang tersebar di 29 kecamatan dalam kondisi sehat. Suhardjo memastikan, hewan kurban yang dijual di sejumlah lapak di Kabupaten Serang dalam kondisi sehat. Kepastian itu berdasarkan hasil pemantauan dan pendataan petugas DKPP menjelang Hari Raya Idhul Adha.

Advertisement

Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo juga menegaskan, pihaknya teliti dalam melakukan pemantauan yang dimulai sejak hewan kurban didatangkan dari luar daerah, saat dijual kepada masyarakat sampai pemotongan akan diamati.

Jika ada hal mencurigakan terhadap hewan kurban, kata Suhardjo, maka akan langsung ditangani dan dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) hingga Kementerian.

“Hasil pemantauan alhamdulillah, baik PMK maupun LSD belum ditemukan. Mudah-mudahan tidak ada,” harap Suhardjo usai pemantauan dan memberikan vitamin secara simboliskepada kelompok peternakan di Kecamatan Waringinkurung.

Suhardjo juga memastikan, kambing, domba, sapi maupun kerbau lokal yang tersedia untuk kurban di Kabupaten Serang masih mencukupi.

”Kita punya 29 petugas disebar setiap kecamatan. Nah? kita di situ melakukan pendataan, memantau lapak-lapak yang menjual hewan kurban,” ujarnya.

Apalagi, lanjut Suhardjo, dengan merebaknya isu PMK dan LSD terhadap hewan kurban sehingga perlu diwaspadai dan diamati. Jika ditemukan ada hewan kurban mencurigakan diduga terserang PMK atau LSD, maka pihaknya segera menyingkirkan dan dikarantina atau tidak didekatkan dengan hewan lainnya. Menurut Suhardjo, LSD maupun PMK menularnya sangat cepat, tidak menular ke manusia, melainkan menular ke sesama binatang.

“Rata-rata yang kita cek ke lapangan itu, pertama surat keterangan asal hewan dan keterangan sudah vaksin sebelum di bawa ke sini (Kabupaten Serang-red),” ungkapnya.

Untuk pencegahan hewan kurban terserang penyakit, kata Suhardjo, pihaknya memberikan vaksin jika kedatangan hewan kurban satu bulan sebelumnya. Penyuntikan vaksin dilakukan paling lambat 14 hari sebelum dipotong.

“Saat ini karena belum mendekati, kita hanya memberikan vitamin. Jadi, banyak ternak yang mendatangkan hewan untuk pemulihan kekebalan tubuhnya. Tadi sudah dilakukan di Kecamatan Waringinkurung,” ungkapnya.

Lebih lanjut Suhardjo menjelaskan, jika pendataan dan pemantauan yang dilakukan terhadap penjual hewan kurban untuk memberikan ketenangan kepada masyarakat yang akan melaksanakan ibadah kurban, sehingga terjamin bebas dari penyakit PMK maupun LSD.

”Kita mulai pemantauan sejak Selasa kemarin. Jadi, 10 hari sebelum Idul Adha, kita adakan pengamatan sampai proses pemotongan, dan kita ambil dagingnya untuk kepastian kesehatan hewannya,” jelasnya.

Suhardjo menambahkan, pihaknya tidak hanya melakukan pendataan dan pemantauan terhadap hewan kurban menjelang Idul Adha, melainkan rutin pada hari biasa setiap tahun, seiring kebutuhan hewan di Kabupaten Serang mencapai ribuan setiap tahunnya.

”Kebutuhan kita (di Kabupaten Serang-red) untuk sapi sampai 3 ribu ekor, kerbau 400 ekor, domba 6 ribu ekor, dan untuk kambing 3 ribu ekor pertahunnya yang kita estimasi tahun 2022 kemarin,” pungkasnya. (Nizar)

Advertisement
LANJUT BACA

Nizar Solihin

Hobi musik, olahraga, dan traveling. Berjiwa solidaritas, pekerja keras, totalitas dan loyalitas tanpa batas. Motto 'Selalu Optimis'. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2013