Lifestyle

Mengapa Setelah Menangis Seringkali Menyebabkan Ngantuk? Ini Penjelasannya

BISNISBANTEN.COM – Pernahkah Anda merasa sangat ngantuk setelah menangis? Ternyata, kondisi ini adalah hal yang umum dan memiliki penjelasan dari segi fisiologis dan kesehatan.

Berikut beberapa alasan mengapa menangis seringkali menyebabkan rasa kantuk:

1. Pelepasan Emosi yang Melelahkan

Advertisement

Menangis adalah bentuk pelepasan emosi yang cukup intens, baik itu karena kesedihan, marah, atau bahkan bahagia. Saat menangis, tubuh mengeluarkan energi dalam jumlah yang besar, terutama energi emosional.

Proses ini bisa menguras energi tubuh dan pikiran, sehingga tubuh merespons dengan menimbulkan rasa lelah dan kantuk sebagai bentuk istirahat untuk pemulihan.

2. Perubahan Hormon dan Kimia dalam Tubuh

Saat kita menangis, terutama saat menangis dengan perasaan yang berat, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol. Tingginya kadar hormon ini dapat memicu rasa lelah setelahnya.

Advertisement

Selain itu, tubuh juga melepaskan hormon endorfin yang membantu mengurangi rasa sakit dan membuat tubuh merasa tenang, yang akhirnya memicu rasa kantuk.

3. Tegangan Otot yang Mengendur Setelah Menangis

Menangis biasanya melibatkan otot wajah, tenggorokan, bahkan bahu dan dada, yang secara otomatis tegang saat menangis. Setelah selesai menangis, otot-otot ini cenderung mengendur, memberikan efek rileks pada tubuh.

Proses relaksasi ini menimbulkan respons tubuh untuk beristirahat, sehingga kamu merasa mengantuk.

4. Kehilangan Cairan dan Elektrolit

Air mata mengandung garam dan elektrolit, yang hilang saat menangis. Kekurangan cairan dan elektrolit dari tubuh meskipun sedikit dapat menyebabkan dehidrasi ringan, yang juga menjadi salah satu penyebab tubuh terasa lelah dan ingin beristirahat setelah menangis.

5. Pikiran yang Lebih Tenang dan Nyaman Setelah Menangis

Menangis seringkali membantu menenangkan pikiran karena dianggap sebagai salah satu cara tubuh untuk “membuang” emosi negatif. Setelah menangis, seseorang sering merasa lebih tenang, seperti beban di pikiran menjadi lebih ringan. Kondisi ini membuat tubuh merasa siap untuk beristirahat, sehingga rasa kantuk pun muncul. (Sarah)

Advertisement