Kementerian Perdagangan Tambah Stok dan Suplai Minyak Goreng Jelang Bulan Puasa

BISNISBANTEN.COM – Memasuki bulan puasa hingga Lebaran, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menyampaikan bahwa pemerintah dan produsen akan menambah suplai minyak goreng kemasan dan curah sebanyak 450 ribu ton per bulannya.
Menurut Zulkifli Hasan, upaya menambah suplai minyak tersebut guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama memasuki bulan puasa hingga Lebaran 2023 mendatang.
Langkah ini seiring keputusan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dimana untuk memenuhi kenaikan kebutuhan domestik dan mengatasi minyak produk dari pemerintah yakni Minyakita.
Kemendag juga telah melakukan rapat evaluasi untuk pendistribusian minyak goreng rakyat dengan produsen minyak goreng pada Senin (30/1/2023).
Zulkifli Hasan menyampaikan, akan memastikan kecukupan mengenai suplai minyak goreng ke pasar-pasar rakyat dan ritel-ritel modern di seluruh Indonesia.
Ia juga berjanji akan memastikan pendistribusian dan pemenuhan sesuai HET dalam waktu satu minggu ke depan di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami juga akan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pendistribusian minyak goreng, baik kemasan merek Minyakita maupun curah di pasar rakyat maupun ritel modern di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Zulkifli Hasan dalam keterangan tertulisnya.
“Sehingga terjadi peningkatan sebesar 50 persen dari DMO bulanan yang dialokasikan sebesar 300 ribu ton per bulan,” sambungnya.
Ia berujar pengusaha akan melaporkan realisasi pada Jumat setiap minggunya dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri.
Pelaku usaha juga akan melakukan pembinaan kepada jaringan distribusi masing-masing agar harga eceran tertinggi (HET) diimplementasikan dengan baik.
Adapun HET minyak goreng merek Minyakita di tingkat konsumen sebesar Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram untuk minyak goreng curah.
Ia mencatat pada 27 Januari 2023, rata-rata harga eceran minyak goreng Rp14.700 per liter, naik 3,52 persen. Sedangkan Minyakita sebesar Rp 14.700 per liter, naik 5 persen dibandingkan dengan Desember 2022.
Harga tersebut lebih tinggi dari HET yang ditetapkan sebesar Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.
Penyaluran itu akan dilakukan selama tiga bulan, mulai Februari hingga April 2023. (Ismi)









