Kasus DBD di Cilegon Meningkat

BISNISBANTEN.COM – Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Cilegon tahun ini hingga Februari grafiknya terus meningkat. Terhitung Januari terdapat 15 kasus, pada Februari meningkat menjadi 21 kasus. Itu berdasarkan laporan kasus DBD dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon 2023.
“Ada peningkatan awal tahun ini (kasus DBD-red). Per Januari ada 15 kasus, sementara di Februari 21 kasus DBD. Tapi, Alhamdulillah tidak ada yang sampai meninggal,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinkes Cilegon Febrinaldo, Senin (27/3/2023).
Meningkatnya kasus DBD tersebut, kata Febrinaldo, harus diwaspadai tenaga kesehatan (Nakes) dan masyarakat. Dengan musim saat ini yang dinilai tidak menentu, menurut Febrinaldo, mempercepat berkembangnya nyamuk jenis Aedes Aegypti atau nyamuk penular demam berdarah.
“Sekarang ini tidak menentu, kadang musim hujan kadang panas, sehingga sangat mudah nyamuk berkembang biaknya, mulai dari telur hingga menjadi larva,” terangnya.
Hujan, kata Febrinaldo, menyebabkan genangan air, sehingga memudahkan nyamuk bersarang dan berisiko menularkan demam berdarah. Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat agar selalu meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di rumah maupun di lingkungan masing-masing.
Menurutnya, kesadaran masyarakat penting untuk memberantas sarang nyamuk demam berdarah, tidak hanya mengandalkan pegawai Dinkes.
“Kita juga akan kesulitan tanpa ikut serta masyarakat yang aktif mengatasi nyamuk DBD,” katanya.
Ditegaskan Febrinaldo, semua Puskesmas sudah memberikan sosialisasi tentang pemberantasan DBD kepada masyarakat.
“Untuk itu, ayo kita ikuti dan jaga kebersihan dengan menguras bak mandi, mengubur, dan menutup tempat penampungan air atau membersihkan air tergenang,” ajaknya. (dik/zai)