Lifestyle

Jangan Disepelekan! Efek Anak Nonton Video Pendek Nggak Main-main

BISNISBANTEN.COM – Apakah selama ini anak-anak Anda sering menonton video pendek? Jika iya, coba pikirkan kembali baik-baik sebelum Anda menyesal kemudian. Anak yang terpapar video pendek berlebihan dapat mengalami gangguan keterampilan sosial-emosional. Dilansir dari penelitian Pediatrics (2021), anak-anak yang menonton konten video berdurasi pendek dan cepat sering kali menunjukkan perilaku impulsif dan penurunan kemampuan berempati, sulit mengelola emosi diri sendiri dan sulit memahami emosi orang lain.
Fitur video pendek sangat mudah diakses oleh pengguna gawai. Video berdurasi singkat ini bisa ditonton di akun Youtube (Youtube Short), Instagram (Reels), Tiktok, X, dan bahkan di akun-akun e-commerce.

Perlu diketahui, video pendek bersifat adiktif karena anak-anak bisa terus menggulir dan menonton tanpa menyadari waktu yang dihabiskan sudah terlalu lama. Akibatnya anak yang terlalu sering menonton video pendek setiap harinya ada kemungkinan mengalami kesulitan fokus, tidak bisa konsentrasi, dan kurang waktu untuk kegiatan fisik dan minim interaksi dengan orang lain atau teman sebaya. Apakah memang ini yang diharapkan orang tua?

Anak yang sudah kecanduan video pendek akan tantrum ketika tidak diberikan HP, di segala situasi pikiran cenderung hanya tertuju pada HP, enggan bermain dan berkumpul bersama teman, dan mudah bosan. Jika anak Anda sudah mengalami hal ini, sebaiknya pikirkan lagi dengan bijak.

Advertisement

Bukan hanya perdampak negatif pada kemampuan sosial-emosional, anak-anak yang sering terpapar video pendek juga kerap mengalami masalah kemampuan bicara seperti speech delay atau mendapatkan bahasa-bahasa asing yang tidak pantas untuk usia anak. Anak akan lebih mudah meniru apa yang dilihat pada konten yang ditonton, baik itu perilaku positif maupun negatif. Sedangkan video pendek lebih sulit di filter karena biasanya video yang muncul akan random/acak. Sehingga konten-konten yang tidak pantas baik dari sisi bahasa atau perilaku bisa saja ditonton oleh anak.

Para orang tua perlu betul-betul menyadari betapa tontonan video pendek bisa merusak anak. Banyak penelitian mengungkap fakta ini dan jika ditelusuri banyak pemberitaan mengenai anak-anak terdampak kecanduan gawai termasuk akibat menonton video pendek.

Mengutip ungkapan dokter spesilis anak Dr. Andreas, SPA di Instagram, mengatakan anak menjadi pendiam karena terbiasa mendengar gadget, anak menjadi pemarah karena terganggu kesenangannya saat menonton, anak juga mengikuti tindakan-tindakan yang mereka tonton. Dokter Andreas mengingatkan jika menonton bukan solusi membuat anak tenang. Sehingga orang tua wajib menyibukkan anak berkegiatan selain dengan gadget.

“Menonton bukan solusi membuat anak tenang, sejatinya anak itu memang aktif dan selalu explore dunia sekitar, jadi sebaiknya berikan kebebasan anak untuk belajar secara terarah dan bertanggung jawab. Disiplin penting tapi eksplor harus tetap dilakukan,” tuturnya.

Advertisement

Orang tua yang bijak dan peduli pada kesehatan perkembangan anak tidak akan memberikan kebebasan anak menonton video pendek. Sebaliknya, orang tua akan memberikan batasan durasi waktu sesuai dengan usia anak dan tetap mengawasi serta mengedukasi konten yang ditonton anak. (Zahara)

Advertisement
bisnisbanten.com