Jahe Merah Banten, Ditanam Organik oleh Suku Baduy dengan Kualitas Luar Biasa
BISNISBANTEN.COM – Banten punya produk kemasan kece Jahe Banten loh. Indonesia origin saripati ini diproduksi CV Saripati Laer.
Terbuat dari jahe merah pilihan yang diambil langsung dari petani suku Baduy dengan penanaman secara organik alias tanpa produk kimia.
Jahe merah Laer ini diolah bersama rempah-rempah pilihan yang berkualitas. Dicampur dengan gula aren dan gula Jawa dan menghasilkan rasa khas Laer yang dapat menghangatkan dan menjaga kebugaran tubuh.
Pengemasannya yang rapi dan berdaya saing, membuat Jahe Merah Banten ini bisa banget dijadikan oleh-oleh khas Banten.
Kalau kesusahan mencari toko yang menjual, bisa pesan di e-commerce seperti Tokopedia dan Bibli.
Mengenai Jahe Merah yang diproduksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mendukung produk pertanian ini.
Gubernur bahkan turut mempromosikannya dengan unjuk aktivitas berjemur sambil menikmati minuman herbal itu melalui akun Instagram pribadinya.
WH pernah kedatangan petani dan pengusaha muda asal Lebak yang saat ini memproduksi Jamu Jahe Merah AMH yang berlokasi di Jalan Raya Rangkasbitung-Pandeglang KM 6,5 Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Sekadar tahu, tiga daerah yang paling banyak menanam jahe di Banten yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang.
Pemerintah mengapresiasi atas inisiatif masyarakat yang mulai banyak menanam jahe ini, karena memang nilai jualnya cukup bagus.
Jahe termasuk dalam golongan tanaman biofarmaka.
Untuk Kabupaten Lebak dinilai sangat potensial untuk pengembangan tanaman jahe merah.
Dari data yang ada, pada 2020 saja luas panen tanaman jahe di Kabupaten Lebak mencapai 323.951 hektar dengan total produksi panen sebanyak 619.362 kuintal, dengan sebaran paling banyak yakni di Kecamatan Leuwi Damar dengan luas tanam sebesar 267.725 hektar dan produksi panen sebanyak 483.500 kuintal.
Di Kecamatan Malingping dengan luas tanam sebesar 10.500 hektar dan hasil produksi sebanyak 28 ribu kuintal,
Kecamatan Banjarsari sebesar 4.800 hektar dengan hasil produksi panen sebanyak 15.800 kuintal, Kecamatan Cijaku 4.380 hektar dengan produksi panen sebanyak 16.964 kuintal, dan beberapa kecamatan lain yang nilainya lebih kecil. (Hilal)