IWAPI Rayakan Hari Jadi ke-46 Tahun
BISNISBANTEN.COM — Pada 10 Februari 2021, organisasi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) memasuki usia 46 tahun. IWAPI sendiri berdiri pada 1975 hingga saat ini. Rencananya, pengurus IWAPI akan menggelar perayaan secara virtual pada Rabu siang ini.
Ketua Umum DPP IWAPI Nita Yudi mengungkapkan, sejarah berdirinya dan
perjuangan IWAPI selama ini patut dikenang dan mendoakan bersama untuk para pendiri dan para ketua umum IWAPI dari tahun 1975 sampai saat ini agar selalu diberi kesehatan dan kesuksesan.
“Selanjutnya kita pun wajib mensyukuri perjalanan IWAPI sampai dengan 46 tahun dengan banyak lika liku yang membuat IWAPI semakin kokoh berdiri sebagai wadahnya perempuan pengusaha,” katanya.
Adapun tema Hari Ulang Tahun 46 tahun adalah : “Tantangan Digitalisasi dan Finansial sebagai Resiliensi Perempuan Pengusaha bangkit dimasa pandemi dan di Era New Normal” IWAPI berada di 34 provinsi serta kabupaten dan kecamatan, memiliki lebih dari 30.000 anggota dimana 98 persen berskala UMKM dan 2 persen yang berskala besar.
Menurutnya, UMKM memiliki peran strategis dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional dengan memberi Kontribusi terhadap PDB sekitar 60% lalu penyerapan tenaga kerja 97,22% dengan jumlah pelaku UMKM mencapai 62 juta.
Kini, di tengah pandemi Covid-19 UMKM lah yg paling terdampak.
“Kombinasi risiko penularan Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB / PPKM ) telah membuat omset mereka turun drastis dan sangat mempengaruhi kinerja. Salah satunya faktornya adalah masih kurangnya pemahaman tentang digitalisasi,” katanya.
Ia menjelaskan, maka untuk tetap bertahan maka perlu melakukan beberapa langkah antara lain berfikir positif yakni jaga kesehatan dan percaya bahwa dalam setiap krisis pasti ada kesempatan dan kita harus sigap dan agile dalam mengambil setiap kesempatan tersebut.
Strategi kedua yakni bisnis yang dijalankan dialihkan Strategi Penjualan ke Online. Dimasa pandemi dengan adanya
PSBB atau PPKM dari pemerintah serta protokol kesehatan yang harus dijalankan yaitu 3 M, maka harus meminimalisir interaksi langsung, perilaku berbelanja masyarakat pun ikut berubah. Maka pengusaha harus sigap beradaptasi dengan keadaan.
“Seperti mengalihkan strategi penjualan ke online baik masuk dalam market place dan media sosial serta harus disertai sistem pembayaran yang terintegrasi, sehingga tetap bisa bertransaksi dengan customer. Buat Strategi dan perencanaan yang tepat agar bisnis tetap berjalan dan bertahan di tengah pandemi ini,” katanya.
Strategi ketiga yakni mampu beradaptasi dengan pengalihan bisnis atau shifting bisnis yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar serta kemampuan potensi diri. “Kita harus memiliki suatu sikap yang cepat serta tanggap karena mental pengusaha beda dgn yg bukan pengusaha,” katanya.
Strategi keempat yakni Rebudgeting & Keep the Cashflow rencanakan strategi tiga bulanan (kuartal) dengan melakukan efisiensi disegala hal. Kelima yakni kolaborasi dengan sesama pengusaha dan pemerintah. Keenam, manfaatkan program atau stimulus pemerintah baik berupa bansos, bantuan produktif, penundaan pembayaran pokok dan bunga di Kredit Usaha Rakyat, penundaan pembayaran pajak dan lainnya.
“Maka kuncinya adalah mampu beradaptasi sehingga perempuan pengusaha UMKM memiliki resiliensi, agile dan berfikir positif dalam menghadapi perubahan kondisi ekonomi serta jadikan masa pandemi ini sebagai pembelajaran,” katanya.
Ketua Umum DPD IWAPI Banten Lilis Komariah berharap, di usia IWAPI ke-46 tahun bisa terus memberikan kontribusi nyata bagi para pengusaha wanita di Indonesia khususnya di Provinsi Banten. (susi)