Lifestyle

IRT Tanpa ART? Why Not? Intip Kiat Tetap Waras Tanpa ART

BISNISBANTEN.COM — Menjalani peran ibu rumah tangga ternyata bukanlah perkara mudah. Melakukan multi job bahkan di waktu bersamaan sudah menjadi “makanan” sehari-hari. Terlebih jika di rumah tidak ada Asisten Rumah Tangga (ART), seluruh tenaga, waktu, pikiran terkuras untuk banyak hal. Tidak jarang seorang ibu bahkan saat mau memejamkan mata untuk istirahat saja, masih kepikiran hal-hal yang menjadi urusannya. Seperti memikirkan menu bekal anak besok, pekerjaan rumah yang belum selesai dikerjakan, ada tunggakan yang belum dibayar, dan lain sebagainya. Terkadang, si ibu merasa kewalahan sehingga rentan mengalami stress. Apakah Anda termasuk yang merasakannya? Tenang, Anda tidak sendiri yang menjalani peran IRT tanpa ART. Atin, IRT asal Bintaro, Tangerang Selatan, mengaku sudah lima tahun menjalani rumah tangga tanpa bantuan ART.

“Awalnya sulit, tapi lama-lama biasa. Merubah mindset, berpikirnya kalau banyak gerak badan jadi sehat. Terus kalau lagi capek, aku selalu berdoa minta dimudahkan. Itu bener jadi mudah aja ngejalaninnya,” papar ibu yang punya anak kembar ini.

Ia mengatakan, kelebihan tanpa ada ART bisa lebih hemat dan lebih leluasa. “Kadang-kadang aku suka ngerasa risih kalau ada orang lain di rumah, jadi udah enakan kayak begini aja,” lanjutnya.
Memutuskan untuk tidak memiliki ART memang suatu pilihan, karena tidak semua ibu rumah tangga cocok dan merasa nyaman ada orang lain atau pekerjaan dilakukan oleh orang lain. Ada pula yang mempertimbangkan biaya, atau sulitnya mencari ART yang sesuai kriteria. Jika Anda saat ini merasa kewalahan menjalani pekerjaan rumah tangga tanpa ada jasa bantuan, tips berikut ini bisa Anda lakukan untuk menjaga ‘kewarasan’ di rumah :

Advertisement

1. Buat jadwal harian

Manajemen waktu bagi ibu rumah tangga amatlah penting, meskipun kenyataannya tidak akan selalu sama mengacu pada jadwal yang sudah dibuat. Paling tidak, dengan membuat jadwal harian, Anda jadi bisa menentukan prioritas mana yang akan didahulukan dikerjakan. Hal ini bisa membantu meringankan pikiran Anda sehingga tidak berpikir bahwa semuanya harus dikerjakan

2. Miliki waktu tidur cukup

Jika diikuti, pekerjaan rumah tidak akan ada beresnya. Luangkan dan usahakan punya waktu tidur yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh Anda. Tubuh manusia bukanlah robot, bahkan robot saja bisa cepat “lowbet” jika terus-terusan menyala. Untuk itu, rebahkan tubuh Anda ketika benar-benar merasa lelah dan miliki tidur yang berkualitas. Waktu tidur yang cukup membuat Anda lebih bisa mengontrol emosi.

Advertisement

3. Lepaskan kesempurnaan

Mengendorkan ego kesempurnaan akan membantu Anda tetap waras. Jangan berharap bisa mengerjakan segala sesuatu bersamaan dan dapat dilakukan dengan baik. Akan ada saja saat-saat tertentu misalnya ketika Anda sedang mencuci pakaian, anak-anak tampak seperti tidak terurus, suami seperti terabaikan, lantai lengket bekas tumpahan minuman anak-anak belum dibersihkan.
Jika berpikir demikia justru tidak akan fokus dan menghambat waktu. Cobalah lepaskan kesempurnaan dan fokus mengerjakan satu hal hingga selesai, baru menyelesaikan hal lainnya.

4. Kurangi waktu scrolling sosial media

Sadarkah Anda, menggenggam ponsel untuk melihat sosial media bisa menguras waktu Anda. Memang ibu butuh hiburan, dan salah satu yang dianggap hiburan saat ini adalah berselancar di internet. Anda bisa menjadwalkan kapan waktu “me time” Anda tapi tetap harus ada batasan jangan sampai bablas dan mengabaikan pekerjaan yang semestinya bisa diselesaikan. Sebab menurut beberapa penelitian, melihat sosial media terutama video pendek bisa membuat kecanduan dan lupa waktu.

5. Bagi tugas dengan anggota keluarga

Jangan pernah berpikir pekerjaan rumah adalah hanya tanggung jawab seorang ibu. Anda bisa membagi pekerjaan rumah kepada suami dan anak, jika anak sudah besar dan bisa diberi tanggung jawab. Membantu istri melakukan pekerjaan rumah merupakan sunnah yang dicontohkan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Anak-anak juga akan meniru perilaku dan kebiasaan ayahnya membantu pekerjaan rumah dan kelak akan melakukan hal yang sama. Berikan juga tugas kepada anak melakukan pekerjaan rumah sesuai usianya, hal ini akan melatih tanggung jawab dan kemandirian anak. Tapi jangan berharap anak bisa melakukannya dengan baik, karena memberikan tugas tujuannya untuk penanaman kebiasaan baik.

Advertisement
bisnisbanten.com