Ini Faktor Pendorong Pertumbuhan Ekonomi Banten di Triwulan III 2024
BISNISBANTEN.COM — Pada Triwulan III 2024, laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten mencatatkan kinerja yang positif sebesar 4,93% (YoY). Capaian tersebut lebih baik dari triwulan sebelumnya sebesar 4,70% (YoY), ditengah laju pertumbuhan ekonomi Nasional yang melambat pada triwulan III 2024 dari sebelumnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Ameriza M Moesa mengungkapkan, tumbuh positifnya ekonomi Banten pada triwulan IlI 2024 terutama ditopang oleh pertumbuhan positif LU Utama Banten. B
“Pertumbuhan ekonomi dari sisi lapangan didorong beberapa sektor yakni Lapangan Usaha Konstruksi, Transportasi dan Pergudangan serta Real Estate mendorong LPE Banten menguat dari triwulan sebelumnya,” katanya dalam Taklimat Media Overview Perkembangan Ekonomi Terkini dan Isu Strategis Provinsi Banten Triwulan III 2024 yang berlangsung di Avina Park, Taktakan, Kota Serang, Kamis (7/11).
Dari sisi Lapangan Usaha sektor Konstruksi dengan pangsa 11,47%, tercatat tumbuh meningkat sebesar 10,90% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar 6,83% (yoy).
“Pertumbuhan sektor ini paling tinggi di Pulau Jawa karena sampai lebih dari 10 persen,” katanya.
Ia menilai, hal ini tercermin dari peningkatan pengadaan semen Provinsi Banten yang tumbuh meningkat pada triwulan III 2024 sebesar 11,18% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar 2,17% (yoy). Peningkatan kinerja LU Konstruksi ini dampak dari realisasinya proyek infrastruktur baik pemerintah maupun swasta.
“Untuk proyek infrastruktur pemerintah antara lain: pembangunan jalan tol Serang-Panimbang (Progres 67%), Tol Serpong-Balaraja (Progres 94%), Penambahan lajur Tol Tangerang Merak, sedangkan pembangunan proyek swasta diantaranya: Kawasan Industri Lotte Chemical Indonesia (Progres 93%) serta pengembangan kawasan hunian komersil di Kawasan PIK2, Serpong, Alam Sutera dan Maja,” katanya.
Sementara sektor lain yakni Transportasi dan Pergudangan dengan pangsa 11,90% tumbuh meningkat sebesar 7,46% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar 7,10% (yoy). Hal ini didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat yang tercermin dari peningkatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang tumbuh meningkat sebesar 8,92% (yoy). Dari sisi transportasi laut terjadi peningkatan penyebrangan dari Pelabuhan Merak untuk penyebrangan penumpang dan kendaraan yang masing-masing meningkat 1% (yoy) dan 2% (yoy). Dari sisi angkutan rel berdasarkan data PT KCI terdapat peningkatan jumlah penumpang yang berangkat dari stasiun kereta di Banten sebesar 15% (yoy).
Untuk sektor Real Estate (pangsa 7,65%) juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan sebesar 3,49% (yoy) dari triwulan sebelumnya sebesar 2,59% (yoy). Hal ini dipengaruhi oleh pembangunan infrastruktur yang meningkatkan akses dan daya tarik properti terutama di Kawasan hunian komersil di Kawasan PIK2, Serpong, Alam Sutera dan Maja.
“Selain itu, dorongan pemerintah yang menetapkan Kawasan PIK2 dan BSD menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Kawasan BSD menjadi KEK Biomedical, serta peningkatan aktivitas bisnis mendorong peningkatan permintaan properti,” katanya.
Sedangkan, sektor Industri Pengolahan Pangsa terbesar yakni 30,36% tetap tumbuh positif sebesar 3,40% (yoy) Hal ini terutama didorong industry makanan minuman, industri karet, industri logam dasar dan industri alat angkut yang mencatatkan peningkatan utilisasi dampak dari peningkatan permintaan ekspor pada triwulan III 2024. Meskipun tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya,
Untuk sektor Perdagangan Besar dan Eceran (Pangsa 12.30%) tercatat tumbuh Positif sebesar 3,72% (yoy). Peningkatan ini terkonfirmasi dari hasil survei penjualan eceran yang meningkat untuk komponen Penjualan Kendaraan, Penjualan Suku Cadang, dan Penjualan Barang Budaya dan Rekreasi yang tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Meskipun tumbuh positif, pertumbuhan LU Perdagangan tidak setinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. (susi)