
BISNISBANTEN.COM — Mulai per Desember 2021 lalu, Bani Indonesia meluncurkan BI-FAST. BI-FAST adalah infrastruktur sistem pembayaran yang disediakan BI yang dapat diakses melalui aplikasi yang disediakan industri sistem pembayaran dalam memfasilitasi transaksi pembayaran ritel bagi masyarakat. Dengan begini, nasabah yang ingin transfer akan dikenakan biaya sebesar Rp2,500 per transaksi sehingga lebih murah.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono mengatakan, Implementasi BI-FAST oleh peserta kepada nasabahnya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan strategi dan rencana peserta dalam mempersiapkan kanal pembayaran bagi nasabahnya masing-masing.
Pada gelombang pertama, ada 21 bank yang menjadi peserta BI-FAST.
Dalam gelombang ke-2 ini jumlah peserta BI-FAST bertambah sebanyak 21 Bank dan 1 lembaga nonbank yang masuk sebagai peserta gelombang (batch) kedua. Terdapat satu peserta nonbank yang mengimplementasikan BI-FAST yaitu PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sehingga BI FAST akan dapat mendukung digitalisasi transaksi di pasar modal.
“Selanjutnya, dengan total peserta BI-FAST yang telah mencapai 43 peserta tersebut (termasuk peserta BI-FAST gelombang pertama), telah mewakili 81,45% dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional,” katanya.
Menurutnya, Layanan BI-FAST akan terus diperluas secara bertahap mencakup layanan bulk credit, direct debit, dan request for payment. BI mengharapkan dukungan dan partisipasi seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk dapat memanfaatkan infrastruktur BI-FAST. BI-FAST akan menjadi backbone infrastruktur sistem pembayaran ritel masa depan, yang mengakselerasi pembayaran menggunakan berbagai instrumen dan kanal secara real time, aman, mudah, dan beroperasi 24/7. “Implementasi BI-FAST bertujuan mewujudkan terciptanya layanan sistem pembayaran yang CEMUMUAH (Cepat, Mudah, Murah, Aman, Andal), untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan, serta inklusi ekonomi dan keuangan,” katanya.
Berikut daftar 43 Bank dan Non Bank yang menjadi peserta BI-FAST.
1. Bank Tabungan Negara
2. Bank Tabungan Negara UUS
3. Bank DBS Indonesia
4. Bank Permata
5. Bank Permata UUS
6. Bank Mandiri
7. Bank Danamon Indonesia
8. Bank Danamon Indonesia UUS
9. Bank CIMB Niaga
10. Bank CIMB Niaga UUS
11. Bank Central Asia
12. Bank UOB Indonesia
13. Bank Mega
14. Bank Negara Indone5ia
15. Bank Syariah Indonesia
16. Bank Rakyat Indonesia
17. Bank OCBC NISP
18. Bank Sinarmas
19. Bank Citibank NA
20. Bank BCA Syariah
21. Bank Woori Saudara Indonesia
22. Kustodian Sentral Efek Indonesia
23. Bank HSBC Indonesia
24. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten (BJB)
25. Pan Indonesia Bank
26. Bank Multi Arta Sentosa
27. Bank Sinarmas Unit Usaha Syariah
28. Bank Maspion Indonesia
29. Bank Pembangunan Daerah Bali
30. Bank Digital BCA
31. Bank Sahabat Sampoerna
32. AIIo Bank Indonesia
33. Bank Pembanpunan Daerah Jateng
34. Bank Pembangunan Daerah Jateng Unit Usaha Syariah
35. Bank Mandiri Taspen
36. Bank Papua
37. Bank National Nobu
38. Bank Ganesha
39. Bank KEB Hana Indonesia
40. Bank Mestika Dharma
41. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
42. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Unit Usaha Shariah
43. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur