Banten24

Genap Usia 21 Tahun, Dibawah Kepemimpinan WH-Andika Banten Terus Membangun di Tengah Pandemi

BISNISBANTEN.COM — Tepat tanggal 4 Oktober 2021, Provinsi Banten berusia 21 tahun. Selama itu pula, rintangan, hambatan, bencana, resesi, krisis dan pandemi datang silih berganti. Namun, itu semua sebagai ujian yang dapat memperkokoh fondasi sosial, fondasi budaya, fondasi politik dan fondasi ekonomi di Banten.

Sebagaimana masyarakat dunia lainnya, tahun 2020 sampai sekarang, Provinsi Banten mengalami Pandemi Covid-19. Namun, Pandemi tidak menyurutkan semangat dan tekad Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk membangun mencapai Visi Banten Yang Maju, Mandiri, Berdaya Saing, Sejahtera dan Berakhlakul Karimah. Bersama seluruh anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan masyarakat bergerak terpadu mengatasi pandemi.

Penanganan Covid-19 menunjukkan kinerja positif. Positif rate hanya 6,3%, BOR turun dari 98% jadi 4,2%, tingkat kesembuhan mencapai 96%, dan yang meninggal di bawah 2%. Dari target vaksinasi 9,2 juta jiwa sudah tersalurkan sebanyak 6,7 juta dosis vaksin pertama atau 72,8%. Atas kinerja tersebut Presiden Joko Widodo memberikan apresiasi saat kunjungannya pada 21 September 2021, kasus aktif Covid-19 di Banten turun drastis dari 43.000 kasus menjadi 1.057 kasus.

Advertisement

Dari sisi masyarakat, kesadaran terhadap kesehatan semakin tinggi. Kebiasaan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak, telah menjadi kesadaran baru. Kesadaran masyarakat untuk divaksinasi, memperoleh layanan kesehatan dan pengobatan, serta saling peduli semakin tinggi.

 

 

Advertisement

Dampak pandemi, perekonomian Banten pada tahun 2020 mengalami pertumbuhan negatif 3,38%. Namun Banten, berhasil bangkit. Pada Triwulan II tahun 2021. Pertumbuhan ekonomi melejit sampai 8,95%, di atas rata-rata nasional yang mencapai 7,07%.

Capaian tersebut, ditopang investasi dengan realisasi sebesar Rp 62 triliun pada tahun 2020 dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 73 ribu orang. Dan, pada Semester I tahun 2021 sebesar Rp 31 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 37 ribu orang. Sehingga, Banten menjadi daerah tujuan investasi terbaik keempat secara nasional.

Saat pandemi, tingkat pengangguran terbuka sebanyak 10,64% di tahun 2020. Namun, pada Semester I tahun 2021, turun ke kisaran 9,01%. Demikian juga tingkat gini ratio sejalan dengan target RPJMD yaitu 0,365. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2020 mencapai 72,45 berada di atas kinerja nasional yang mencapai 71,94.

Tata Kelola Pemerintahan Membaik, Infrastruktur Memadai

Pada sisi tata kelola pemerintahan, Pemprov Banten terus melaksanakan reformasi birokrasi. Banten meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 (lima) kali berturut-turut.

Dalam upaya pencegahan korupsi, Banten pada tahun 2019 dan 2020 berada pada ranking 2 (dua) Nasional dari KPK. Selain itu, Banten meraih predikat Provinsi Informatif dalam keterbukaan informasi publik.

Dari sisi inovasi dalam bidang pemerintahan, pada tahun 2020 peringkat 5 besar dalam Inovative Government Award dan peringkat 6 dalam indeks daya saing daerah, Sehingga Banten mendapat dana insentif daerah kategori daerah sangat inovatif. Banten juga meraih prestasi juara 1 (satu) Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna unggulan Tingkat Nasional tahun 2021.

Dalam pengelolaan SDM ASN, BKN memberikan apresiasinya melalui BKN Award 2021. Banten terdepan dalam kategori Perencanaan Kebutuhan, Pelayanan Pengadaan, Kepangkatan dan Pensiun, Implementasi Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) dan pemanfaatan Computer Assisted Test (CAT), Penilaian Kompetensi, serta Kategori Pengawasan dan Pengendalian.

Terkait pengelolaan aset, dari 1.018 bidang tanah yang dimiliki Pemprov Banten, pada Desember 2020 telah tersertifikat sebanyak 428 bidang. Target tahun 2021 sebanyak 250 bidang. Nilai aset Pemprov Banten berdasarkan hasil audited BPK tahun 2020 bertambah Rp1,04 triliun, dari Rp22,18 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp23,22 triliun pada tahun 2020.

Meski pandemi, Pendapatan Asli Daerah Pemprov Banten pada tahun 2020 mencapai Rp5,87 triliun atau 96,2% dari target Rp 6,1 triliun. Dalam rangka penyelamatan Bank Banten yang mengalami kesulitan modal dan likuiditas, Pemprov Banten bersama DPRD telah mengambil langkah strategis yaitu dengan melakukan penyertaan modal sebesar Rp 1,55 triliun.

Pada pembangunan infrastruktur, meskipun ada pembatalan pembiayaan SMI tahun 2021, Pemprov Banten tetap fokus menuntaskan target kinerja sesuai RPJMD 2017-2022. Pembangunan Sport Center, pada September 2021 sudah mencapai 74%. Pembangunan juga dilaksanakan pada pembangunan RSUD 8 (delapan) lantai dengan 215 ruang rawat inap, 10 ruang ICU, ruang laboratorium, dan rehabilitasi medik. Targetnya, sudah dapat dimanfaatkan pada akhir tahun 2021 dan menjadi rumah sakit pendidikan dan rujukan regional.

Di samping itu, pada akhir tahun 2021 Jembatan Bogeg ditargetkan selesai. Jembatan ini adalah akses penghubung jalan Palima–Pakupatan untuk memperlancar pergerakan kendaraan, dan kedepan bisa dikembangkan menjadi area Transit Oriented Development (TOD).

Sementara itu, Pemprov Banten juga berkomitmen untuk menuntaskan pembangunan jalan dan jembatan yang rusak akibat bencana banjir pada akses Cipanas-Warung Banten seperti jembatan Ciberang, dan membangun jalan yang belum sesuai spesifikasi teknis jalan Provinsi.

Di samping itu, penataan dan pemeliharaan kawasan Banten Lama termasuk pembangunan Baitul Quran tetap dilanjutkan sebagai icon Banten. Demikian juga peziarahan Caringin sebagai salah satu pusat peradaban Islam di Indonesia.

Untuk meningkatkan akses pendidikan yang berkualitas dan inklusif Pemprov Banten melanjutkan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) dan Ruang Kelas Baru (RKB). Sejak sampai tahun 2020 telah terbangun 9 (Sembilan) USB dan 671 RKB. Pada tahun 2021 telah tersedia 22 lahan. Dan, akan dibangun 13 USB. Sementara itu, kebijakan pembebasan biaya pendidikan menengah akan terus dilanjutkan karena telah terbukti menjadi sarana transformasi masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik.

PSN, Intervensi Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Masyarakat

Dari 13 proyek strategis nasional senilai Rp 652,35 triliun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 56 tahun 2018. Waduk Sindangheula telah diresmikan Presiden Jokowi pada 4 Maret 2021. Jalan Tol Cengkareng-Kunciran dan Serpong-Pamulang diresmikan pada tanggal 1 April 2021.

Pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang ditargetkan selesai pada tahun 2023. Jalan Tol ini sebagai salah satu solusi konektivitas antara Utara dan Selatan Banten. Secara bertahap tahun 2021 dapat dioperasikan seksi 1 Serang-Rangkasbitung.

Tuntasnya proyek-proyek strategis nasional di Provinsi Banten akan memberikan multiplier effect bagi pemerataan pembangunan dan peningkatan aktivitas ekonomi masyarakat seperti pariwisata, pertanian, industri, transportasi dan sektor lainnya.

Pada pembangunan ekonomi, kebijakan dan intervensi hulu-hilir telah dilakukan Pemprov Banten, khususnya sektor pangan. Targetnya, Banten menjadi poros pangan nasional. Program intensifikasi, ekstensifikasi, mekanisasi, pembangunan irigasi dan pipanisasi berimbas nyata dalam peningkatan produksi pangan Banten. Hasilnya, Banten mendapatkan apresiasi sebagai Provinsi peringkat ke tiga terbaik se-Indonesia dalam peningkatan produksi padi periode 2019-2020 dengan peningkatan sebesar 184,67 ribu ton dan juga sebagai Provinsi pengekspor hasil pertanian.

Pelabuhan perikanan direhabilitasi dalam wujud pembangunan tanggul pemecah ombak, docking, pemagaran, pengerukan dan perbaikan dermaga pendaratan, serta perkampungan nelayan. Pelabuhan Labuan, Binuangeun dan Cituis. Pelabuhan-pelabuhan akan dikembangkan menjadi industri perikanan tangkap.

Jalan tol Serang-Panimbang diharapkan bisa mendorong hilirisasi produk agro. Tidak lagi hanya bahan mentah yang dihasilkan dari Banten, tapi sudah melalui proses pengolahan sehingga nilai tambahnya bisa dinikmati oleh masyarakat Banten.

Fasilitasi dan pengembangan kawasan strategis pariwisata dilaksanakan dengan pengembangan buffer zone Tanjung Lesung, Anyer, Cinangka, dan Sawarna. Provinsi Banten juga mendukung penuh pengembangan geopark Ujung Kulon dan Geopark Bayah. Sejalan dengan pembangunan pariwisata dan pelestarian alam, pada pembangunan kebudayaan Pemprov Banten melihat mendesaknya pengaturan tentang pemerintah adat desa, mengingat eksistensi masyarakat desa ada di Provinsi Banten yang terbilang cukup banyak. Oleh karena pemerintah Provinsi Banten secara proaktif mendorong pembentukan peraturan daerah tentang pemerintah desa adat sebagai dasar dari pengakuan terhadap eksistensi hak asal-usul masyarakat desa.

Perhatian kepada masyarakat miskin untuk pulih dari dampak pandemi Covid-19 juga terus diperluas melalui penyaluran jaminan sosial rakyat Banten yang mencapai 50.000 keluarga penerima manfaat. Rasio elektrifikasi sudah mencapai 99,46%.

Pada bidang olahraga, atlet-atlet Banten Rizki Juniansyah, mengharumkan Banten di kancah internasional, dengan raihan 3 medali emas di ajang 2021 IWF Junior World Championship. Keberhasilan lainnya, dicapai Putri Kusuma Wardani yang menyabet juara Tunggal Putri Badminton Sain Master 2021.

Di sisi lain, Banten juga terus mempertahankan Provinsi Layak Anak yang hanya dianugrahkan pada enam Provinsi. Hal ini, disertai juga keberhasilan pembinaan atas ketercapaian Kabupaten/Kota layak anak oleh seluruh Kabupaten/Kota di Provinsi Banten. Pemerintah Provinsi Banten juga kembali memperoleh penghargaan Anugrah Prahita Ekapraya kategori utama tahun 2020 tujuh kali berturut-turut.

Melalui berbagai pembangunan tersebut di atas, kondisi infrastruktur ke depan semakin merata, akses pendidikan dan kesehatan yang semakin memadai, interkoneksi antara basis produksi pertanian di banten selatan dengan sentra industri di banten utara semakin lancar. Melalui Visi Banten 2017-2022, kebijakan anggaran terus diarahkan pada empat kebutuhan dasar, yaitu infrastruktur, aksesibilitas pendidikan, aksesibilitas kesehatan, dan pertumbuhan/pemerataan ekonomi, serta ditopang oleh tata kelola pemerintahan yang baik.

Dukungan semua pihak, menempati posisi sentral menjadi salah satu kunci utama untuk merespon perubahan yang terjadi di masa mendatang. Khittah awal tujuan pendirian Provinsi Banten yaitu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat Banten. Momentum ini juga merupakan komitmen bersama menuju Banten Sehat Ekonomi Kuat. (ADV Biro Adpim Setda Provinsi Banten)

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com