Regulasi

Ekonomi di Banten Meningkat pada Triwulan II

BISNISBANTEN. COM — Pertumbuhan perekonomian Provinsi Banten pada triwulan II 2017, tercatat lebih tinggi dibandingkan nasional yang tumbuh sebesar 5,01 persen (yoy). Pertumbuhan tersebut tercatat, merupakan yang tertinggi kedua setelah DKI Jakarta dibandingkan provinsi lain di Pulau Jawa. [irp posts=”1489″ name=”Aset Perbankan Banten Capai Rp191 Triliun”]

Kepala Tim Advisory Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia Provinsi Banten Duddy Adiyatna mengatakan, konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2017 tumbuh 5,40 persen (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,36 persen (yoy).

“Ini juga di dukung momentum perayaan Hari Raya Idul Fitri di bulan Juni 2017 dan peningkatan penghasilan masyarakat, juga di dukung dengan konsumsi masyarakat dan hewan kurban saat perayaan Idul Adha kemarin,” katanya, saat Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Bank Indonesia, Selasa(5/9). [irp posts=”1473″ name=”Triwulan II, Ekonomi Banten Tumbuh 5,52 Persen”]

Advertisement

Di sisi lain, kinerja investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), pada triwulan II 2017, juga tumbuh 9,65 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I 2017 yang mencapai 10,33 persen (yoy).

“Walaupun masih melamban,  namun pertumbuhan investasi di Bangen masih bagus. Ini jugaa dikarenakan beberapa faktor,  diantaranya karena daya serap pemerintah juga masih melamban dikarenakan pembentukan SOTK baru, dan Pemilihan Gubernur, yang akhirnya juga mengaruh terhadap investasi,”ujarnya.

Meskipun demikian, Bank Indonesia memperkirakan pada triwulan III 2017, tekanan inflasi Provinsi Banten diperkirakan pada rentang 4,0 – 4,4 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan II 2017 sebesar 4,6 persen (yoy).

“Berdasarkan disagregasi, komponen yang diperkirakan memberikan andil tertinggi adalah komponen core diikuti volatile food, sementara komponen administered prices diperkirakan masih stabil di level yang rendah seiring kebijakan pemerintah untuk menahan kenaikan tarif khususnya BBM hingga September 2017,” tutupnya. (gag/red)

Advertisement

Advertisement
bisnisbanten.com