Eduvisit di SMKN 6 Kota Serang, Ratusan Siswa Dapat Bekal Penting Hadapi Era Digitalisasi
BISNISBANTEN.COM – Education Visit (Eduvisit) 2024 atau Kunjungan elEdukasi bersama Bisnisbanten.com Group & Partners menyambangi Sekolah Menengah Kejuaraan Negeri (SMKN) 6 Kota Serang di Jalan Desa Masjid Priyayi Nomor 69 Kelurahan Priyayi, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Banten, Senin (26/8/2024). Ratusan siswa yang menjadi peserta antusias mengikuti jalannya acara dan dinilai mendapat bekal penting menghadapi era digitalisasi.
Kegiatan menghadirkan narasumber kompeten dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Banten Trainer Mia Lastriana didampingi dari perusahaan sekuritas Indo Premier atau Ipot Dinda Kurniawati yang memberikan pemahaman tentang literasi keuangan dan investasi berikut simulasi cara berinvestasi. Jalannya kegiatan berlangsung tertib dan siswa tampak serius menyimak, serta tertarik menekuni bidang investasi saham.
Tidak hanya memberikan literasi dan edukasi, pemateri juga membagi-bagikan hadiah gopay untuk memberikan motivasi kepada peserta. Kegiatan dipandu penanggungjawab youtube channel Official i-channel (Bisnisbanten.com Group) Nizar Solihin yang juga memberikan wawasan seputar jurnalistik, sebelum dilanjutkan pemaparan dari pemateri. Kegiatan dibuka oleh Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kurikulum SMKN 6 Kota Serang Zaenal Mitaqim,
Dalam sambutannya, Zaenal mengapresiasi pelaksanaan Eduvisit 2024 dan berharap siswa mengambil pembelajaran yang berguna sebagai bekal menghadapi era digitalisasi saat ini, terutama saat memasuki dunia kerja. Zaenal menilai, literasi keuangan penting pada era modern saat ini, dimana kemudahan dan kecepatan akses ke berbagai produk keuangan menuntut masyarakat untuk memiliki pemahaman yang baik agar bisa membuat keputusan dengan bijak.
“Tanpa literasi keuangan yang memadai bisa berisiko terjebak dalam kesalahan finansial yang meningkat,” terangnya.
Menurutnya, kegiatan roadshow edukasi keuangan dan investasi ditambah wawasan seputar jurnalistik sangat bermanfaat bagi siswa ketika memasuki dunia kerja.
“Salah dalam mengambil kebijakan bisa berisiko terjebak, dan tentu merugikan diri sendiri,” tandasnya.(dik/zai)
