Banten24

Dukung Program Kementerian dan Edukasi Masyarakat Tentang Sampah, Indahkiat Jalin Kerjasama Dengan 6 Bank Sampah

BISNISBANTEN.COM- Dalam rangka mendukung program pengurangan sampah dari Kementerian, PT Indahkiat Pulp & Paper (IKPP) di Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang menjalin kerjasama dengan enam Bank Sampah yang sudah berjalan sejak 2022. Demikian disampaikan Humas IKPP Serang Dani Kusumah dalam konferensi pers di Aston Hotel & Convention, Curug, Kota Serang, Selasa (24/3/2025).

Terhadap keenam Bank Sampah itu juga sudah dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), antara lain Bank Sampah Digital (BSD), Bank Sampah Cahaya Wali Carenang, Bank Sampah Induk Poliran, Bank Sampah Induk Berkah Bhayangkara, Bank Sampah Kampung Keramat Kole Pamarayan, dan Bank Sampah Sekolah SDN Graha Cisait Kragilan

Dani mengatakan, pihaknya mendapatkan arahan dari Kementerian untuk membantu mengurangi sampah atau ikut berperan mengelola sampah. Oleh karena itu, kata Dani, pihaknya menjalin kerjasama dengan enam BSD untuk membantu menjaga lingkungan dengan mengurangi sampah untuk dikelola di Indahkiat. Menurutnya, kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga jika dikelola dengan baik dapat bernilai ekonomis dan potensial untuk menunjang ekonomi masyarakat. Seperti pemilihan jenis sampah kertas yang laku dijual ke perusahaan sebagai bahan baku industri.

Advertisement

“Jadi, kerjasama kami dengan Bank Sampah ini bagian dari dukungan kami kepada pemerintah untuk turut mensosialisasi dan mengkampanyekan program bank sampah, baik ke sekolah-sekolah maupun ke masyarakat tentang potensi pengelolaan sampah, khusus sampah kertas,” jelasnya.

Kerjasama dengan Bank Sampah, kata Dani, dituangkan dalam program perjanjian Corperate Social Responsibility (CSR) PT IKPP untuk meminimalisasi persoalan sampah, selain akan bermanfaat bagi ekonomi masyarakat. Diceritakan Dani, program Bank Sampah diawali pertemuan dengan CEO BSD Desty Eka Putri Sari pada 2021 dan dinilai programnya potensial.

“Jadi, menurut saya ke depan ini akan jadi program unggulan nasional,” ujarnya.

Menurut Dani, program bukan hanya mempunyai bisnis rantai nilai antara kertas di Serang dengan perusahaan, melainkan juga ada nilai CSR dengan mengembangkan Bank Sampah lainnya di Serang.

Advertisement

“Jadi, bukan hanya BSD, tapi bagaimana Bank Sampah Unit binaan BSD bisa jadi Bank Sampah Digital Induk,” terangnya.

Dijelaskan Dani, program juga berfokus pada pengolahan sampah plastik, kertas, dan lainnya yang dimanfaatkan menjadi suplai industri. Dani juga menilai, kerjasama dengan Bank Sampah SDN Graha Cisait menarik. Artinya, pihaknya ingin mendorong bahwa program pengurangan sampah bisa dimulai dari sejak dini melalui program CSR PT IKPP.

“Jadi, program mengenai Bank Sampah ini tidak hanya dari Bank Sampah mengirim sampah ke Indahkiat, tapi ada proses edukasi yang diberikan terkait pengelolaan sampah,” terangnya.

Dani pun menargetkan, pihaknya bisa bekerjasama dengan Bank Sampah lainnya dan meningkatkan grade Bank Sampah Unit menjadi Bank Sampah Induk untuk memenuhi kebutuhan Indahkiat akan sampah kertas yang mencapai 2.000 ton per hari. Saat ini, disebutkan Dani, pihak Bank Sampah baru mampu memenuhi sekitar 10 ton per bulan.

Di tempat yang sama, CEO BSD Desty Eka Putri Sari menambahkan, adanya kerjasama dengan PT IKPP membantu pihaknya mengembangkan bisnis pengelolaan sampah dan mengurangi volume sampah di masyarakat. Kata Desty, pihak Indahkiat sudah membantu dari sisi peningkatan kapasitas, pemberian pemahaman, dan pengetahuan tentang Kertas Daur Ulang (KDU). Di sisi lain, pihaknya juga belajar tentang kelembagaan.

“Jadi, kalau kerjasama dengan industri enggak main-main, misalkan pajaknya PKP atau non PKP, terus rekeningnya lembaga atau non lembaga, badan hukumnya jelas, dan yang ditanyakan perusahaan juga detail,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Desty, perusahaan juga sudah memfasilitasi dari sisi operasional kendaraan, sehingga pihaknya tinggal minta by email kapan dan dimana sampah akan dijemput. Disebutkan Desty, saat ini ada 224 Bank Sampah Unit dengan anggotanya mencapai 4.445 orang dan sebanyak 170 unit Bank Sampah yang aktif.

“Yang aktif itu tiap bulan bimbang sampah, sisanya ang gak aktif itu hanya dua sampai tiga bukan sekali nimbang. Jadi peran perusahaan itu peningkatan kapasitas,” jelasnya.

Jadi, tambah Desty, melalui kerjasama dengan Indahkiat pihaknya jadi bisa menjual langsung bahan baku waste paper atau KDU, seperti kardus maupun kertas kepada perusahaan, selain mendapat fasilitas kendaraan untuk pengangkutan ke perusahaan, sehingga lebih efisien.

“Jadi, kami memiliki kesempatan mendapat nilai rupiah lebih besar. Ini jadi penting bagi kita, perlu adanya upaya kolaboratif yang dibutuhkan untuk keberlanjutan,” katanya.

Diakui Desty, pihaknya sejauh ini baru dapat menyetor sampah jenis kertas atau kardus sekitar 3 sampai 5 ton /bulan atau masih jauh dari kebutuhan PT IKPP untuk memenuhi bahan baku waste paper yang mencapai 4.000 ton per hari.

“Skala bank sampah saat ini masih pemilihan sampah di rumah, beda dengan suplier. Tapi ini tantangan bagi kami untuk meningkatkan volume, karena akses sudah dibuka oleh PT IKPP. Mudah-mudahan makin banyak yang membuka unit bank sampah, ini kesempatan sangat baik,” pungkasnya. (Nizar)

Advertisement

Nizar Solihin

Hobi musik, olahraga, dan traveling. Berjiwa solidaritas, pekerja keras, totalitas dan loyalitas tanpa batas. Motto 'Selalu Optimis'. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2013
bisnisbanten.com