BISNISBANTEN.COM — Pensiun merupakan suatu kondisi yang pasti dihadapi setiap orang yang bekerja. Faktanya, berdasarkan survei ‘HSBC Future of Retirement Bridging The Gap’ pada awal 2019, hanya 30 persen orang yang sadar dan tergerak untuk mempersiapkan dana pensiun. Sementara 70 persen sisanya belum mempersiapkan.
Guna mendorong literasi dana pensiun kepada seluruh lapisan masyarakat, Bank bjb Cabang Pandeglang melakukan kegiatan literasi dana pensiun. Ini dilakukan bersama Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang pada Kamis, (26/8). Kegiatan berlangsung di Aula S’Rizki Pandeglang dan Aula Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang.
Pemimpin bank bjb Cabang Pandeglang
Faridha Siregar mengungkapkan literasi dana pensiun ini dikolaborasikan dengan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) bank bjb. “DPLK Bank bjb dapat membantu mewujudkan keinginan pesertanya melalui perencanaan pensiun sejak dini. Untuk menjadi kepesertaannya pun sangat mudah sehingga sangat cocok dikolaborasikan dengan kegiatan literasi dana pensiun ini. Selain itu, benefit yang didapat selama menjadi peserta DPLK Bank bjb juga sangat banyak dan tentunya aman,” ungkap Faridha saat memberikan sambutannya.
Sekadar informasi, kegiatan literasi dana pensiun ini dihadiri Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang Endang dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pandeglang Taufik Hidayat.
Dian Anggung Hadi, Honorer di Kementerian Agama Kabupaten Pandeglang antusias mengikuti kegiatan literasi dana pensiun ini. “Akhirnya saya merasa lega karena sekarang sudah ada program yang menjamin masa depan saya dengan DPLK bank bjb meski status kepegawaian saya masih honorer,” kata Dian disela-sela acara.
Kegiatan yang diikuti 120 peserta yang diselenggarakan di dua tempat yang berbeda dengan tetap mematuhi protokol kesehatan ini berjalan lancar dan mendapat antusias yang cukup besar.
“Kedepannya, kegiatan literasi dana pensiun ini akan dilakukan secara berkala dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Karena masa depan yang sejahtera dan terjamin adaalah hak setiap orang,” pungkas Faridha. (susi)