Dompet Dhuafa Banten Ajak Masyarakat Maknai Kurban Lebih Dalam: Satu Kurban, Dobel Manfaat

BISNISBANTEN.COM – Mengutip ayat kedua dalam Surat Al-Kautsar, Mokhlas Pidono, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, menekankan pentingnya ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan dan kepasrahan total kepada Allah SWT.
Mokhlas menjelaskan bahwa kurban adalah kisah agung Nabi Ibrahim dan putranya Ismail, sebuah simbol ketaatan, keikhlasan, dan cinta yang tulus kepada Sang Pencipta.
Betapa luar biasanya keteguhan Nabi Ibrahim yang rela mengorbankan anak yang sangat dinantikan kehadirannya demi menjalankan perintah Allah SWT.
Inilah makna terdalam dari kurban: bahwa cinta kepada Allah lebih besar dari cinta terhadap dunia, dan keikhlasan dalam menerima ujian menjadi cerminan iman sejati.
Dikatakan Mokhlas, sejak tahun 1994, Dompet Dhuafa menjadi pelopor gerakan Tebar Hewan Kurban (THK) di Indonesia, dengan semangat pemerataan. Tujuannya sederhana namun bermakna besar, agar daging kurban tidak hanya menumpuk di kota-kota besar, sementara masyarakat di pelosok hanya bisa membayangkan rasanya. Kini, program ini telah menjadi inspirasi bagi banyak lembaga lain.
“Fenomena yang terjadi di wilayah Jabodetabek hingga kini adalah penumpukan hewan kurban dan surplus daging, sementara daerah seperti Banten, di luar Tangsel dan Kota Tangerang mengalami defisit saat hari raya kurban,” jelas Mokhlas.
Dompet Dhuafa tak hanya menyalurkan hewan kurban, tetapi juga memastikan kebermanfaatannya lebih luas. Dimulai dari hulu, Dompet Dhuafa memberikan harga terbaik bagi para peternak, banyak di antaranya berasal dari program pemberdayaan lembaga ini. Hasil dari beternak memungkinkan mereka menyekolahkan anak, berobat, hingga meningkatkan taraf hidup.
Lebih lanjut Mokhlas menjelaskan Dompet Dhuafa juga berkomitmen bahwa hewan yang disembelih harus berkelamin jantan, demi menjaga keberlangsungan populasi ternak.
“Selain itu, kami juga memastikan kurban disalurkan dalam bentuk hewan hidup, bukan dalam bentuk daging olahan seperti kornet atau sosis. Ini agar masyarakat bisa merasakan kebersamaan saat penyembelihan, gotong royong, dan kebahagiaan saat memasak bersama. Nilai sosialnya sangat tinggi,” tambah Mokhlas.
Selain itu kata dia, Dompet Dhuafa Banten juga menghadirkan inovasi program yang menarik: “Satu Kurban, Dobel Manfaat”. Dengan berkurban satu ekor sapi atau domba, pekurban juga otomatis berwakaf satu meter persegi tanah di kawasan greenhouse sentra seledri seluas 2.000 m² yang berada di atas lahan 1,5 hektare di Cikeusal, Kabupaten Serang.
Sayangnya, lahan tersebut masih berstatus sewa. Karena itu, Dompet Dhuafa Banten berinisiatif mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam program wakaf produktif agar aset tersebut bisa dimiliki dan dimanfaatkan jangka panjang untuk pemberdayaan masyarakat.
Dari harga hewan kurban, akan disisihkan sebagian untuk pembelian tanah wakaf ini. “Menarik, bukan? Satu kali berkurban, manfaatnya bisa berlipat: untuk umat dan untuk keberlanjutan ekonomi masyarakat,” tutup Mokhlas.
Makna ayat, “Dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!” (QS. Al-Kautsar: 2), menjadi semangat utama Dompet Dhuafa dalam menjalankan amanah kurban: memberi rahmat dan manfaat seluas-luasnya bagi sesama.(dik).