Dispar Banten Genjot Digitalisasi Transaksi QRIS di Destinasi Wisata

BISNISBANTEN.COM — Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Linda Rohyati Fatimah, menegaskan komitmen pihaknya dalam mendukung digitalisasi transaksi melalui QRIS di berbagai objek wisata di Banten.
Upaya ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan dalam bertransaksi, sekaligus mendukung geliat ekonomi lokal.
Linda menjelaskan, Dispar Banten berupaya agar sistem pembayaran QRIS tetap berlaku di sejumlah titik objek wisata. “Kita tetap mempertahankan bahwa ini harus berlaku di beberapa titik-titik objek wisata,” ujarnya, Saat ditemui usai dialog potensi wisata menggunakan pembayaran QRIS, di kegiatan KKB dan Digiwara Fwstival 2025, di Bintaro Jaya Xchange Mall 2, Sabtu (23/05/25).
Dalam menghadapi tantangan seperti ketersediaan sinyal atau listrik di daerah perbatasan, Dispar Banten akan berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang memiliki program tematik pariwisata.
“Kita coba melakukan komunikasi kepada OPD yang kebetulan masuk ke dalam tematik pariwisata sehingga tetap QRIS ini dapat dilakukan sebagai salah satu bentuk transaksi yang lebih nyaman dan aman dibandingkan membawa uang secara tunai,” kata Linda.
Secara khusus, terkait pengelolaan pantai di Anyer yang banyak dikelola secara pribadi, Linda berharap tiket masuk dapat terintegrasi melalui satu pintu dengan sistem QRIS. “Itu salah satu yang menjadi harapan kita bahwa tiket ini nanti dengan melalui satu pintu yaitu melalui QRIS,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Linda mengupayakan agar seluruh transaksi di destinasi wisata, termasuk pembelian jajanan atau kuliner dari pelaku UMKM, dapat menggunakan QRIS.
“Jadi kita mengupayakan bahwa itu memang dalam satu konteks yang sama, bahwa ketika masuk bahkan juga jajan atau membeli kuliner misalnya sifatnya mendukung produk UMKM itu menggunakan QRIS,” jelasnya.
Linda berharap digitalisasi transaksi ini dapat merata di seluruh titik potensi wisata, tidak hanya terbatas pada UMKM di perkotaan yang sudah terbiasa dengan pameran dan memiliki dukungan digitalisasi yang memadai.
“Harapan kita selalu ingin itu ada di semua titik, bukan saja potensi-potensi hanya untuk UMKM yang ada di perkotaan karena mereka biasa ikut pameran jadi tentu faktor pendukung daripada digitalisasinya sudah banyak. Nah ini potensi di sana insya Allah akan kita galakkan dan kita kembangkan di sana,” pungkas Linda.