Kuliner

Bukan American Warteg, A&W Punya Kisah Sukses Tersendiri, Simak Yuk!

BISNISBANTEN.COM – Lagi di Mall of Serang alias MoS dan pengen banget makan ayam goreng krispi yang renyahnya khas? Dont worry, ada A&W loh, tepat di samping pintu masuk samping MoS.

Di restoran cepat saji yang diplesetkan jadi American Warteg ini memiliki tempat yang cukup luas. Bisa banget dijadikan tempat bersantap bareng keluarga atau nongkrong bareng geng besti.

Dengan desain interior modern A&W MoS ini menyiapkan ruangan indoor dengan mesin pendingin ruang juga outdoor bagi para perokok.

Advertisement

Sebelum pandemi, A&W di sini selalu ramai dan kerap dijadikan tempat perayaan ulang tahun anak-anak.

Menu yang bisa dipesan bukan hanya ayam goreng loh, tapi juga sup, kentang goreng, dan banyak lagi. Untuk rasa, cukup lezat dan bumbunya pas. Tersedia paket hemat untuk disantap bareng.

Sekadar tahu, A&W Restaurants merupakan jaringan restoran siap saji yang tersebar di seluruh dunia. Waralaba yang dikelola Yum! brand ini pertama kali dibuka di California pada 1919.

Di Indonesia, sejak hadir pada 1985 A&W memiliki lebih dari 207 outlet yang tersebar di kota besar maupun kecil. Sampai saat ini, lisensi waralaba di Indonesia dipegang PT Biru Fast Food Nusantara yang mengantongi sertifikat halal dari MUI.

Advertisement

Sebenarnya, A&W ini dari nama belakang dua pendiri restoran AW yakni Roy Allen dan juga Frank Wright. Di awal berdiri, A&W bukan restoran cepat saji tapi restoran dengan ciri khas nama minuman di dalam bentuk botol yang mempunyai rasa sarsaparila atau rootbeer.

Seiring berjalannya waktu, A&W menyediakan menu cepat saji seperti ayam goreng, burger, ataupun nugget dilengkapi AW rootbeer.

Sejak awal, Roy Allen memang pengusaha di Lodi, kota kecil di California, AS. Minuman rootbeer yang mulai dijualnya untuk umum pada Juni 1919 itu segera melambungkan namanya di kota kecil tersebut.

Rasanya memang khas. Selain itu, formula unik yang digunakan membuat minuman itu beraroma khas, yang merupakan paduan dari sari tumbuh-tumbuhan, rempah-rempah dan beberapa campuran yang hingga kini masih dirahasiakan. Formula unik itu didapat Allen dari ahli farmasi saat keduanya bertemu di Arizona.

Sukses membuka kios pertama di kota kelahiran, Allen membuka kios minuman rootbeer serupa di beberapa kota. Salah satunya di pinggiran Sacramento, kios penjualan minuman pertama di dunia yang menerapkan konsep drive-in.

Pada 1922 Allen mengajak Frank Wright, karyawannya di Lodi, California, menjadi mitra usahanya. Dari sinilah muncul merek A&W. Minuman dan kedai itu pun akhirnya dinamai A&W Rootbeer, hingga saat ini.

Sejak itu pula, A&W tidak hanya menjual minuman, melainkan juga makanan. Kombinasi yang kemudian semakin mendatangkan sukses kedua rekan kerja ini.

Penerapan logo A&W pun dilakukan sekitar tahun-tahun tersebut. Allen yang cerdas memulai pencitraan dengan memasang logo A&W pada gelas dan mug mereka. Dalam perkembangannya A&W mengalami beberapa kali perubahan, baik perubahan kepemilikan perusahaan maupun logo.

Pada 1950, setelah sukses membangun jaringan restoran nasional sebanyak 450 outlet, Allen pensiun. Pada tahun itu pula Allen menemukan pengusaha muda yang agresif, asal Nebraska, Gene Hurtz yang membeli A&W kemudian. Di tangan Hurtz pula berdiri A&W Rootbeer Company.

Pada 1956 A&W mulai merambah dunia dengan memasuki Kanada, negara tetangganya. Outlet A&W di luar AS memang pertama kali berdiri di sini, tepatnya di Winnipeg, Manitoba. Di Kanada, A&W memiliki lebih dari 770 outlet di seluruh negeri. (Hilal)

Advertisement
LANJUT BACA

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.