BKKBN: Kasus Stunting di Banten Turun 4,5 Persen
BISNISBANTEN.COM — Angka Stunting di Provinsi Banten diklaim mengalami penurunan yang signifikan, mencapai 4,5 persen. Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Banten Rusman Efendi pada Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Penurunan Stunting 2023 di Aula Multatuli, Kantor Setda Pemkab Lebak, Selasa (14/3/2023).
Rakor diikuti 191 peserta dari berbagai unsur, terdiri atas Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Banten, Tim Penurunan Percepatan Stunting (TPPS) Provinsi Banten, Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPDKB) Kabupaten/Kota, dan para mitra kerja terkait.
Diungkapkan Rusman, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 angka stunting di Indonesia mengalami penurunan dari angka 24,4 persen menjadi 21,6 persen.
“Demikian juga di Provinsi Banten turun 4,5 persen. Semula angka prevelensi stuntingnya 24,5 persen di atas rata-rata nasional menjadi menjadi 20 persen atau turun 4,5 persen,” ungkapnya.
Menurut Rusman, penurunan angak stunting tidak terlepas dari dukungan para Kepala Daerah, mulai dari Penjabat (Pj) Gubernur, Bupati/Walikota beserta jajaran, maupun mitra kerja yang telah bekerja sama dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Rusman pun mengapresiasi Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang berhasil menurunkan angka stunting hingga 10,9 persen, dari angka 19,9 persen menjadi 9 persen.
“Saya berharap Kabupaten/Kota lainnya dapat mencontoh praktek baik yang berhasil dilakukan Tangsel dalam menurunkan angka prevalensi stunting di wilayahnya,” harapnya.
Mengenai Rakor, dijelaskan Rusman, bertujuan untuk meningkatkan sinergitas dan kolaborasi para pemangku kepentingan di Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Banten, serta mitra percepatan pencapaian sasaran program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Selain itu, lanjut Rusman, agar tersusunnya rencana kerja strategi pelaksanaan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting dalam mendukung agenda pembangunan nasional yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2020-2024 dan meningkatnya peran serta mitra kerja dalam mendukung percepatan penurunan stunting secara komprehensif.
Pada Rakor juga terdapat beberapa kegiatan, meliputi penandatanganan Perjanjian Kinerja oleh Kepala OPDKB Kabupaten/Kota, Penandatanganan MoU dengan Perguruan Tinggi, antara lain Universitas Serang Raya (Unsera), Universitas Falatehan, Universitas Mathlaul Anwar, Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan RSUD dr Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang, dan Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma.
Selain itu juga ada penyerahan bantuan telur dari Forum Genre Indonesia Banten secara simbolis dan Koalisi Kependudukan Indonesia Banten kepada Wakil Bupati Lebak selaku Ketua TPPS Lebak Melalui Dulur Penting, Penyerahan Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) dan Penyerahan ALKON kepada Bupati/Walikota.
Apresiasi berupa penghargaan atas upaya penurunan stunting tertinggi yang diraih Tangsel, Apresiasi DAK non fisik percepatan penurunan stunting yang diraih Kabupaten Tangerang, Apresiasi TNI Manunggal KB Kesehatan diberikan kepada Danrem 064/Maulana Yusuf Serang, Apresiasi atas terselenggaranya GEBER MOBIL diberikan kepada Polda Banten, BRIMOB Polda Banten, dan PD IBI Banten, termasuk OPD KB, PKB/IPeKB dan PC IBI Kabupaten/Kota terbaik. (Eko/zai)