BISNISBANTEN.COM — Hingga 2021 ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten menargetkan penetrasi Quick Respons Indonesian Standart (QRIS) sekitar 801.200 merchant. Hingga 17 September 2021, pengguna merchant QRIS mencapai 711.551 di seluruh Banten.
Ini diungkapkan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja dalam Taklimat Media Laporan Perekonomian Provinsi Bulan Agustus 2021 pada Lantai 4 Ruang Surowosan, KPw BI Banten, Kota Serang, Jumat (24/9). Ia didampingi Deputi Kepala Perwakilan Perumusan dan Implementasi KEKDA Gunawan, Deputi Kepala Perwakilan SP PUR MI (Sistem Pembayaran PUR MI), Erry P. Suryanto, Ekonom Senior Purwanto, Kepala Unit Implementasi PUR Efendi.
“Mudah-mudahan sampai Desember 2021 bisa tercapai target sekitar 801.200 merchant. Kurangnya sekitar 100 ribuan lagi,” katanya.
Sementara penetrasi QRIS di Provinsi Banten didominasi oleh Tangerang sebesar 52 persen atau 271.989 merchant, Tangsel 131.981 merchant, Kota Serang 62.761 merchant, Kota Cilegon 17.518 merchant, Pandeglang 11.383 merchant, dan Lebak 11.438 merchant.
Jumlah penyebaran QRIS ini memang belum merata, BI Banten sendiri akan terus mengintensifkan penerimaan QRIS di berbagai UMKM, komunitas, dan lainnya.
Setelah sebelumnya melakukan sosialisasi ke komunitas tukang jahit, BI Banten berencana memberikan edukasi kepada komunitas pedagang tempe.
“Edukasi akan lebih dimasifkan di Cilegon agar penggunaan merchant QRIS semakin meningkat,” katanya.
Deputi Kepala Perwakilan SP PUR MI (Sistem Pembayaran PUR MI), Erry P. Suryanto mengungkapkan, Kota Cilegon sebagai kota industri saat ini penetrasi QRIS baru mencapai 4 persen atau sekitar 17 ribuan merchant. Meskipun QRIS ini presentasenya kecil, tetapi masyarakatnya terbiasa menggunakan transaksi non tunai seperti mesin EDC, ATM, dan lainnya.
“Meskipun begitu, BI akan terus mendorong digitalisasi melalui QRIS khususnya komunitas-komunitas sehingga serapannya semakin banyak,” katanya. (susi)
