BISNISBANTEN. COM — Meskipun sudah banyaknya sosialisasi yang dilakukan oleh PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku operator tol Tangerang-Merak, dan Pihak Perbankan. Namun penggunaan transaksi pembayaran tol secara non tunai, nyatanya hingga saat ini belum dapat sepenuhnya diterima oleh masyarakat.
Sejak Minggu (01/10/2017), penggunaan transaksi pembayaran tol secada non tunai telah resmi diberlakukan. Namun hingga beberapa hari sejak diresmikan tersebut, terlihat beberapa dampak yang ditimbulkan akibat belum secara keseluruhan transaksi secara non tunai ini dilakukan.
Kadiv Hukum dan Humas PT Marga Mandala Sakti (MMS) Indah mengungkapkan, kemacetan yang terjadi beberapa hari kebelakang tersebut diakibatkan masih banyak pengendara yang masih belum terbiasa menggunakan sistem pembayaran non tunai. meskipun pihak MMS telah banyak melakukan sosialisasi seperti pemasangan spanduk di depan gerbang tol terkait diberlakukankannya transaksi non tunai mulai Oktober 2017. Namun masyarakat masih belum banyak yang mengetahuinya.
“Jalur tol penghubung Jakarta dengan Banten itu memiliki 86 Gerbang Tol, dimana 21 nya merupakan Gerbang Tol Otomatis (GTO). Dan kami akan terus berupaya untuk melakukan penambahan fasilitas untuk mempermudah masyarakat menggunakan transaksi non tunai,” katanya.
Untuk memaksimalkan transaksi non tunai diruas jalan tol, lanjut Indah, anak perusahaan Astra Group yang tidak lain juga sebagai partnership, juga akan terus melakukan sosialisasi melalui media sosial (medsos), media lokal di Banten, hingga memasang 11 unit Variable Message Signs (VMS).
“Waktu transaksi akan lebih cepat karena tidak ada lagi penghitungan dan pengembalian uang, sehingga dapat memperpendek antrian serta memperkecil kemungkinan terjadinya kemacetan di gerbang-gerbang,” ujarnya.
Ia menambahkan, tata cara penggunaan uang elektronik di jalan tol saat transaksi bagi pengguna e-money atau e-toll dan Blink. Saat melalui Gardu Tol Otomatis (GTO), tempelkan kartu pada tempat yang ditentukan.(gag/red)
