Banten24

Belasan Keluarga Terdampak Radioaktif Cesium-137 di Cikande Direlokasi dan Diberi Bantuan

BISNISBANTEN.COM – Sedikitnya 19 Kepala Keluarga (KK) yang masuk area zona merah Radioaktif Cesium-137 di kawasan Industri Modern Cikande direlokasi dan mendapat bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang. Sebanyak 64 jiwa dari belasan KK itu ditempatkan di rumah kontrakan di wilayah Desa Sukatani yang jaraknya sekira dua kilometer dari area zona merah radiasi.

Bantuan diserahkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Serang Zaldi Dhuhana kepada perwakilan warga yang direlokasi, Selasa (22/10/2025).

“Alhamdulillah, 19 warga yang terdampak radiasi Radioaktif Cesium-137 sudah direlokasi dan diberikan bantuan peralatan rumah tangga, perlengkapan lainnya, termasuk bantuan dana sosial sebesar Rp5 juta per KK,” ungkap Zaldi dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi? Rabu (23/10/2025).

Advertisement

Selain pemberian bantuan, kata Zaldi, pihaknya juga menerima permintaan dari warga yang direlokasi, dimana mereka membutuhkan kendaraan sepeda motor untuk aktivitas kerja dan antar jemput. Pejabat bertubuh jangkung itu juga mengaku sudah menyampaikan permintaan warga tersebut kepada Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah dan Daputi Kementerian terkait, apakah bisa motor discreening oleh tim dekontaminasi dari Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) agar bisa segera digunakan.

“Untuk keamanan rumah yang ditinggalkan juga sudah kami koordinasikan dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang akan melaksanakan Simkamling,” ujar mantan Staf Ahli Bupati Serang tersebut.

Sementara itu, dikutip dari website KLH/BPLH bahwa KLH/BPLH bersama Pemkab Serang, Nubika Zeni TNI-AD, KRBN Gegana Brimob Polri serta BRIN dan Bapeten yang tergabung Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Kontaminasi Radioaktif Cesium-137 di Cikande sudah merelokasi sementara tahap I terhadap warga yang berada di Zona Merah (F2) di Kampung Barengkok, Desa Sukatani, Kecamatan Cikande.

Seperti disampaikan Deputi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLH/BPLH yang juga selaku Ketua Bidang Mitigasi dan Penanganan Kontaminasi Rasio Ridho Sani pada Konferensi Pers Satgas Penanganan Kontaminasi Cesium-137 di Cikande Serang yang didampingi Bidang Diplomasi dan Komunikasi Bara K Hasibuan, Kepala Badan Riset Tenaga Nuklir BRIN Syaiful Bakhri, Dansat KBRN Gegana Brimob Kombes Pol Yopie I Sepang, serta Kol Corps Zeni (CZI) Yudil Hendro sebagai Dansatgas NUBIKA TNI AD, serta Kol Corps Zeni (CZI) Arief Fadhilla sebagai Wadansatgas NUBIKA TNI AD mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari Sekda Pemkab Serang soal sudah dilakukannya relokasi sementara terhadap 63 jiwa dari 19 KK yang masuk area F2. Selanjutnya, relokasi tahap II akan dilakukan di Zona Merah (E) di Kampung Barengkok, Desa Sukatani sebanyak 28 jiwa dari 8 KK.

Advertisement

Menurut Ridho Sani, langkah relokasi sementara penting untuk melindungi kesehatan dan keselamatan warga yang bermukim di lokasi dengan laju radiasi tinggi atau zona merah, serta mempercepat kegiatan dekontaminasi, sekaligus meminimalisasikan penyebaran melalui udara (airborne) radiasi Cs-137 selama kegiatan dekontaminasi terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat. Prinsip penanganan dekontaminasi, ditegaskan Ridho, berdasarkan prinsip kehati-hatian dan precautionary principle guna melindungi kesehatan dan keselamatan masyarakat, petugas, dan pekerja. Untuk itu, dalam proses relokasi dan dekontaminasi dilakukan sesuai protokol keamanan radiasi oleh BRIN melalui pemeriksaan tingkat radiasi dan kesehatan warga.

“Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan oleh Tim BRIN dan Tim Kesehatan dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) di Puskesmas Cikande,” ungkapnya.

Sebelum proses relokasi dilaksanakan, setiap warga terlebih dahulu menjalani pemeriksaan kontaminasi menggunakan peralatan deteksi radiasi yang telah dikalibrasi dan dioperasikan oleh petugas kompeten dari Bapeten, BRIN, Nubika TNI AD dan KBRN untuk memastikan tidak ada material radioaktif yang terbawa keluar dari zona kontaminasi dan terjadinya cross contamination, baik yang menempel pada tubuh, pakaian, maupun barang bawaan warga.

Pemeriksaan kontaminasi dilakukan secara menyeluruh dan teliti di pos pemeriksaan yang telah disiapkan di pintu keluar area terdampak, yang dipimpin langung Kolonel Corps Zeni (CZI) Yudil Hendro sebagai Dansatgas NUBIKA TNI AD dan Kolonel Corps Zeni (CZI) Arief Fadhilla sebagai Wadansatgas NUBIKA TNI AD menggunakan survey meter khusus deteksi radiasi.

“Jika ditemukan indikasi kontaminasi, maka dilakukan prosedur dekontaminasi terlebih dahulu hingga tingkat radiasi berada di bawah batas aman yang ditetapkan sebelum warga diizinkan melanjutkan ke tahap berikutnya,” terang Ridho.

Setelah dipastikan bebas dari kontaminasi radioaktif, lanjutnya, seluruh warga yang direlokasi menjalani pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Cikande. Pemeriksaan mencakup pemeriksaan fisik umum, pengukuran tanda-tanda vital, serta skrining khusus untuk mendeteksi kemungkinan dampak paparan radiasi. Seluruh hasil pemeriksaan terdokumentasi secara lengkap dan akan digunakan sebagai data dasar dalam pemantauan kesehatan warga. Setelah dinyatakan memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan, maka seluruh warga ditempatkan di hunian relokasi yang telah disiapkan dan disetujui bersama di dekat Kantor Desa Sukatani.

Ridho menambahkan, upaya relokasi dilakukan melalui koordinasi yang intensif antara KLH/BPLH, BAPETEN, BRIN, KBRN Gegana Brimob, Nubika TNI-AD, Kemenkes, Pemkab Serang melalui Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Camat, Kapolsek serta Koramil Cikande. Berkaitan dengan mitigasi dan penanganan kontaminasi, saat ini pihaknya terus melakukan pengendalian pergerakan material terkontaminasi. Pengendalian pergerakan material terkontaminasi keluar masuk ke Kawasan Industri Modern Cikande melalui Radiation Portal Monitoring (RPM) dibawah kendali dari Kolaborasi Satuan Kimia Biologi Radioaktif dan Nuklir (KBRN) Gegana Brimob dan BRIN.

Ridho juga menegaskan, percepatan dekontaminasi terus dilakukan baik di lokasi pabrik maupun di luar pabrik. Berkaitan dengan penganan dekontaminasi Cs-137 di 22 pabrik yang terdeteksi Cs-137, sudah berhasil dikontaminasi 20 pabrik yang sudah dinyatakan aman, clean and clear oleh Bapeten dan BRIN. Untuk dua pabrik lainnya sedang dalam proses dekontaminasi, dengan target akan diselesaikan pada Jumat, 24 Oktober 2025. Sedangkan progress dekontaminasi terhadap 12 lokasi yang terdeteksi Cs-37, dimana 5 lokasi selesai dilakukan dekontaminasi. 2 Lokasi sudah mendapat clearance aman oleh Bapeten, yakni Lokasi A dan D, sedangkan 3 lokasi sedang menunggu clearance dari Bapeten, yakni lokasi L, H dan I.

“Sampai saat ini total material terkontaminasi yang berhasil dipindahkan dan ditempatkan di Interim Storage di PT PMT sebanyak 205,2 m3 atau 325,7 Ton,” ungkapnya.

Tim Satgas penanganan kontaminasi Cs-137, lanjut Ridho, secara intensif terus melakukan mitigasi dan percepatan penanganan kontaminasi Cs-37 di Cikande. Satgas terus bekerja untuk memastikan keselamatan dan kesehatan masyarakat, petugas, pekerja serta dampak sosial dan ekonomi dari adanya kontaminasi Cs-137.

“Kami mengapresiasi masyarakat yang mendukung proses relokasi sementara ini,” tandas Ridho.

Sejak dioperasikan RPM pada 1 Oktober 2025, sebanyak 29.700 kendaraan yang dilakukan pemeriksaan dan 47 kendaraan di antaranya terdeteksi Cs-137.

“Kendaraan yang terdeteksi Cs-317 langsung dilakukan dekontaminasi sampai aman. Sejak tanggal 17 Oktober 2025 hasil monitoring menunjukkan bahwa tidak ada lagi kendaraan yang terdeteksi radioaktif Cesium-137 keluar dari Kawasan industri,” jelas Komandan Satuan Kimia KBRN Kombes Pol Yopie I Sepang.

Diketahui, data terbaru warga sekitar Kawasan Industri Modern Cikande yang terdampak radiasi Cesium-137 sebanyak 30 KK dan akan direlokasi dari lima lokasi berbeda. (Nizar)

Advertisement

Nizar Solihin

Hobi musik, olahraga, dan traveling. Berjiwa solidaritas, pekerja keras, totalitas dan loyalitas tanpa batas. Motto 'Selalu Optimis'. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2013
bisnisbanten.com