Bank Banten Bakal Reverse Stock Harga Saham dari Rp50 Jadi Rp500
BISNISBANTEN.COM — Bank Banten bakal melakukan reverse stock harga saham dari Rp50 menjadi Rp500 mulai Oktober 2020. Reverse stock sendiri yakni pemampatan jumlah lembar saham menjadi jumlah lembar yang lebih sedikit dengan menggunakan nilai nominal yang lebih tinggi per lembar sahamnya secara proporsional.
Rencana reversce stock ini diungkapkan Direktur Bank Banten Kemal Idris dalam Konferensi Press Public Expose Tahunan Tahun 2020 dan Public Expose Isidentil di Horison Ultima Ratu Serang, Selasa (29/9). Acara ini juga dihadiri Komisaris Independen Titi Khoiriah, Plt. Komisaris Utama Bank Banten Media Warman, dan Direksi Bank Banten Jaja Jarkasih.
“Karena reverse stock, jadi jumlah lembar sahamnya jadi lebih sedikit dari 64 miliar lembar saham menjadi 6,4 miliar lembar saham. Ini untuk saham seri A dan B,” katanya.
Ia mengungkapkan, Reverse Stock dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja dan memperkuat struktur keuangan. Right issue tidak akan teralisasi tanpa adanya Reverse Stock dikarenakan Peraturan Bursan Nomor I-A dan II-A terkait Batas Minimum Harga Transaksi Perdagangan Saham di Bursa. Reverse Stock terhadap harga saham adalah harga saham meningkat dari Rp50 menjadi Rp500 dimana kepemilikan saham yang dimiliki juga berubah proposional yang dimiliki. Dampak pasca dari Reverse Stock nantinya akan bervariasi dimana secara empiris akan mengalami penurunan wajar mengikuti mekanisme pasar, dimana nilai valuasi ini sangat bergantung pada faktor-faktor internal dan eksternal.
“Terkait dengan dampak Reverse Stock terhadap harga saham adalah harga saham meningkat dari Rp50 menjadi Rp500 dimana jumlah saham yang dimiliki juga berubah secara proporsional dari 1.000 lembar menjadi 100 lembar tetapi tidak mengubah nilai absolut-nya,” katanya.
Ia mengatakan, nilai valuasi tersebut bergantung pada keberhasilan eksekusi dari Aksi Korporasi pasca Reverse Stock yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja Perseroan. Seluruh rangkaian Aksi Korporasi Perseroan akan dapat memenuhi persyaratan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait harga minimum pelaksanaan transaksi saham.
Melalui persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Banten yang akan dilaksanakan pada 2 Oktober 2020. Bank Banten akan menerbitkan saham baru dengan seri dan nominal yang berbeda yaitu saham Seri C dengan nominal Rp50. Jumlah saham baru yang rencananya akan diterbitkan melalui PMHMETD adalah sebanyak-banyaknya 60 miiar saham Seri C dengan nilai nominal Rp50 per lembar saham. Jumlah tersebut setara 90,46% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan.
Pelaksanaan PUT VI akan mempengaruhi struktur permodalan dan pemegang saham apabila hanya Pemegang Saham Pengendali yang mengeksekusi HMETD. Efek dilusi dapat terjadi sebesar 90% dimana kepemilikandari PT Banten Global Development berubah dari 51% menjadi 91,61%. Sementara saham masyarakat (<5%) hanya 8,39%. Secara struktur permodalandan estimasi nilai kapitalisasi pasar juga mengalami perubahan. Nilai estimasi penambahan modal dari PUT VI senilai Rp1,55 triliun hingga Rp3,04 triliun.
Ia berharap, kepada seluruh Pemegang Saham dapat mendukung kelancaran pelaksanaan rangkaian Aksi Korporasi ini. Kami yakin bahwa hal ini menjadi langkah yang strategis untuk memastikan penguatan permodalan Perseroan. Dukungan serta kepercayaan penuh yang telah diberikan oleh Pemerintah Provinsi Banten sebagai Pemegang Saham Pengendali Terakhir (PSPT) dan seluruh pemangku kepentingan lainnya adalah sebuah komitmen serta semangat Perseroan untuk bangkit membangun bank kebanggaan masyarakat Banten semakin maju. Bank Banten akan tetap optimis serta memberikan pelayanan yang optimal untuk seluruh nasabah. (Susi)