Audiensi dengan Wali Kota, PMPPKS Bahas Pengembangan Pasar di Kota Serang

BISNISBANTEN.COM – Persatuan Masyarakat Pedagang dan Pengembangan Kota Serang (PMPPKS) melakukan audiensi dengan Wali Kota Serang, Budi Rustandi, pada Selasa, (07/10/25), di ruang rapat Wali Kota Serang.
Pertemuan ini ditegaskan bukan untuk membahas kebijakan pembongkaran pasar, melainkan sebagai bentuk komunikasi dan penyampaian aspirasi terkait kondisi dan pengembangan pasar-pasar di Kota Serang.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMPPKS, Rudyson, mengungkapkan bahwa audiensi tersebut adalah forum komunikasi dan penyampaian aspirasi, bukan untuk membahas kebijakan spesifik terkait pembongkaran.
Ia menegaskan, fokus utama adalah silaturahmi dan diskusi tentang pengembangan pasar, baik Pasar Rau maupun pasar-pasar lainnya di Kota Serang.
“Kami hanya bersilaturahmi dengan Pak Wali dalam hal pengembangan pasar, baik Pasar Rau maupun pasar-pasar lainnya di Kota Serang,” ujar Rudyson.
“Tidak ada pembicaraan pembongkaran, saya ulangi kembali tidak ada pembongkaran,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rudyson menyampaikan bahwa Wali Kota Serang juga telah menekankan perlunya kajian mendalam sebelum mengambil keputusan, mencakup aspek teknis, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), dan aturan yang berlaku.
PMPPKS menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah yang positif dan tidak merugikan masyarakat. Namun, mereka berharap setiap kebijakan terkait pasar dilakukan dengan pendekatan inklusif kepada para pedagang.
“Kalau bisa ada alternatif lain dulu. Tapi kalau memang itu program pemerintah yang harus dijalankan, ya dikembalikan lagi ke pemerintah. Yang penting dilakukan dengan pendekatan dan kajian yang matang,” tambahnya.
PMPPKS sendiri fokus pada penataan, pemberdayaan, dan pembinaan para pedagang di seluruh Kota Serang, dan menyatakan dukungannya terhadap upaya Pemkot Serang demi kenyamanan pedagang dan kemajuan ekonomi kota.
Menanggapi audiensi tersebut, Wali Kota Serang, Budi Rustandi, menyatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Serang akan segera melakukan kajian teknis sebelum memutuskan nasib Pasar Rau.
Kajian ini penting untuk menentukan apakah bangunan pasar akan dibongkar total atau hanya dilakukan perbaikan sebagian.
Budi menekankan pentingnya mengedepankan data dalam setiap pengambilan keputusan, demi menghindari risiko di kemudian hari.
“Semua harus dikaji dulu. Saya tidak ingin keputusan yang diambil menimbulkan risiko di kemudian hari,” ujar Budi.
Dalam kesempatan tersebut, Budi juga memaparkan rencana Pemkot Serang untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pasar. Pemkot berencana mengambil alih aset pasar dan membangunnya kembali dengan konsep yang diharapkan dapat meningkatkan PAD, menyejahterakan masyarakat, sekaligus menghindari praktik Pungutan Liar (Pungli).
“Konsep ini diharapkan dapat meningkatkan PAD dan masyarakat bisa menghindari pungli,” tutupnya. (Siska)









