ASTRA Tol Tamer Tertibkan Naik Turun Penumpang
BISNISBANTEN.COM – Manajemen ASTRA Tol Tamer kembali melakukan penertiban naik turun penumpang (natupang) di Jalan Tol Tangerang-Merak. Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk optimalisasi pelayanan dan keamanan bagi pengguna jalan ASTRA Infra Toll Road Tangerang-Merak (ASTRA Tol Tamer), Kamis (15/3).
Dalam kegiatan ini manajemen ASTRA Tol Tamer yang diwakili oleh Indah Permanasari Kepala Divisi Hukum & Humas, dan Kepala Divisi Operasi Ega N Boga bersama dengan Patroli Jalan Raya Serang, melakukan pemusnahan barang bukti yang dimanfaatkan oleh oknum untuk menerobos pagar pembatas kawasan di sekitar tol.
Kepala Divisi Operasi PT Marga Mandalasakti Ega N Boga mengatakan, kegiatan ini selain merupakan bagian dari Operasi Keselamatan yang dilaksanakan sejak 5-28 Maret 2018. Selain itu, merupakan aksi lanjutan dari komitmen bersama yang ditandatangani pada tanggal 16 Oktober tahun 2015 oleh ASTRA Tol Tamer bersama dengan Dirlantas Polda, Ka.Induk PJR Korlantas Polri, Organda Provinsi Banten, serta berbagai perwakilan baik dari pengusaha bus, pengusaha pabrik dan tokoh masyarakat untuk mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di sepanjang Ruas Jalan Tol Tangerang-Merak.
Tentunya, lanjut Ega, petugas keamanan dan ketertiban jalan tol ASTRA Tol Tamer setiap hari selama 24 jam selalu melakukan patroli, di lokasi-lokasi rawan pelanggaran natupang untuk melakukan pengarahan dan penertiban kepada pelaku natupang. Tak hanya pengarahan, ASTRA Tol Tamer juga menyita berbagai sejumlah tangga yang kerap digunakan oleh pelaku natupang sebagai akses keluar dan masuk tol.
Ega juga mengungkapkan, keterbatasan moda transportasi dan juga pemahaman masyarakat terhadap fungsi jalan tol masih kurang. “Berkembangnya industri di sekitar Tol Tangerang-Merak saat ini tidak semuanya dilengkapi dengan ketersediaan transportasi yang menjadikan alasan mereka memilih jalan pintas dengan naik dan turun di jalan tol,” ujarnya.
Hal ini, tambah Ega, juga disebabkan karena pemahaman masyarakat yang masih kurang terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di jalan tol. Beberapa upaya yang sudah dilakukan seperti membangun pagar batu kali, Double British Reinforced Concrete (BRC), Village Visit ke sejumlah desa yang berada di sekitar wilayah Tol Tangerang-Merak. “Sosialisasi langsung kepada para pelaku pelanggaran natupang dan pedagang asongan, serta penertiban dan penilangan yang dilakukan oleh PJR kepada sejumlah bus yang kerap kali menaikan dan menurunkan penumpang di sepanjang Tol Tangerang-Merak,” pungkas Ega. (AHR/NUA)
Penulis : Ahmad Haris
Editor : Nurzahara Amalia