Banten24

Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah: Panen Raya Jagung Simbol Swasembada Pangan dan Kesejahteraan Petani

BISNISBANTEN.COM — Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah menegaskan panen raya jagung menjadi momentum penting dalam mewujudkan swasembada pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Hal tersebut dikatakan Wagub Dimyati saat menghadiri panen raya jagung serentak kuartal III bersama Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Banten Irjen Pol Hengki di Kampung Ciruas Cilik, Desa Ranjeng, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Sabtu (27/9/2025).

Panen raya yang diinisiasi jajaran Polri ini dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Acara pusat dipimpin Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan.

Wakil Gubernur A Dimyati mengungkapkan rasa syukur atas hasil panen yang dicapai petani.
“Syukur Alhamdulillah, panen ini membawa kebahagiaan. Yang paling utama adalah manfaat langsung untuk petani,” ujarnya.

Advertisement

Dimyati menekankan pentingnya menjaga lahan pertanian agar tetap produktif.
“Jangan semua dialihfungsikan untuk industri atau perumahan. Kita harus seimbangkan, agar pangan tetap tersedia,” katanya.

Ia juga menyoroti perlunya peran Bulog dalam menyerap hasil panen petani. “Kalau Bulog masuk membeli, harga lebih terjamin. Petani mendapat kepastian dan bisa hidup lebih sejahtera,” tambahnya.

Menurut Dimyati, pangan tidak hanya terkait kebutuhan konsumsi, tetapi juga menyangkut kestabilan ekonomi masyarakat.
“Kalau pangan cukup, masyarakat tenang. Kalau masyarakat tenang, negara juga kuat,” tegasnya.

Dengan hasil panen yang melimpah, panen raya jagung di Ciruas menjadi simbol kuatnya kebersamaan dalam menjaga ketahanan pangan Banten.

Advertisement

“Panen ini bukan hanya soal hasil, tetapi juga kebersamaan. Pemerintah, kepolisian, dan petani bersatu demi swasembada pangan dan kesejahteraan rakyat,” tutup Wakil Gubernur Dimyati.

Di kesempatan yang sama, Kapolda Banten Irjen Pol Hengki menyatakan bahwa panen raya jagung tidak sekadar simbol panen, tetapi bukti nyata sinergi pemerintah, aparat, dan masyarakat.
“Panen ini maknanya luas, bukan hanya soal jagung. Ini adalah wujud gotong royong untuk ketahanan pangan,” jelasnya.

Ia menambahkan, budidaya jagung mampu memberi nilai ekonomi yang signifikan.
“Dilokasi ini, dari satu hektare, modal sekitar 9 hingga 10 juta, hasilnya bisa 7 ton. Dengan harga Rp6.400 per kilogram, petani bisa memperoleh lebih dari Rp40 juta. Ini prospek sangat baik,” ungkapnya.

Kapolda juga menegaskan peran kepolisian dalam mendukung petani.
“Selain menjaga keamanan, Polri juga ikut memastikan rakyat tidak kekurangan pangan. Ini bagian dari pengabdian kepada masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko menyampaikan, hasil panen kali ini mencapai 21 ton dari tiga hektare lahan, dan kedepan akan diperluas hingga 35 hektare di wilayah Kabupaten Serang. Ia juga menyebut kegiatan panen dirangkaikan dengan gerakan pangan murah berupa beras dan minyak goreng dengan harga terjangkau.

Condro juga menegaskan distribusi hasil panen jagung di lokasi ini akan diarahkan ke Bulog agar penyerapan lebih terjamin.

“Kalau kadar air di bawah 14 persen dan kualitas sesuai, jagung bisa diserap Bulog dengan harga Rp6.400 per kilo. Ini penting untuk jaga harga dan pastikan petani untung,” katanya.

Ketua Gapoktan Ranjeng Berkah, Sapta Mulyana, menegaskan petani adalah penyangga utama ketahanan pangan. Menurutnya petani bagian penting dari stabilitas bangsa. Kalau petani sejahtera, negara akan kuat.

Selain itu, Ia juga mengapresiasi dukungan kepolisian yang mendampingi proses budidaya.
“Mulai dari pengolahan lahan hingga panen, kami dibimbing penuh oleh bapak Kapolres Serang, Ini bukti kepedulian nyata terhadap petani,” ujarnya.

Dikesempatan ini, Polda Banten juga menyalurkan bantuan kepada kelompok tani berupa bibit sebanyak 50 kg, pupuk NPK 250 kg, pupuk urea 200 kg, pupuk Bhabin 0,5 ton, serta obat-obatan pertanian 20 kaleng. Selain itu, disalurkan pula bantuan sosial 50 paket sembako kepada masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Polda Banten melaksanakan gerakan pangan murah dengan total 10 ton yang tersebar di seluruh Polres, terdiri dari Polresta Tangerang 3 ton, Polresta Serang Kota 1 ton, Polres Cilegon 1 ton, Polres Lebak 1 ton, Polres Pandeglang 1 ton, dan Polres Serang 3 ton. Secara simbolis, satu ton beras disalurkan di lokasi panen raya Ciruas.

Sebelumnya, hasil panen jagung yang telah dicapai di Banten mencapai 2.442,41 ton, terdiri dari kuartal I sebesar 829,91 ton dan kuartal II sebesar 1.612,5 ton. Untuk panen kuartal III dan seterusnya, seluruh produksi diwajibkan dijual serta diserap Perum Bulog guna memenuhi target tambahan sebanyak 2.000 ton.

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com