BISNISBANTEN.COM – Provinsi Banten menyandang predikat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) tertinggi se-Indonesia. Hal tersebut berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencatat TPT daerah ini ada di angka 8,52 persen pada Agustus 2018.
Menurut Kepala BPS Provinsi Banten Agoes Soebeno, angka tersebut di atas bahkan lebih besar dari rata-rata TPT nasional 5,34 persen. Juga lebih tinggi dibandingkan dengan Jawa Barat sebesar 8,17 persen, DKI Jakarta 6,24 persen atau bahkan Papua Barat di angka 6,30 persen.
Agoes melanjutkan, tingkat pengangguran terbuka tertinggi tercatat di Banten, sedangkan tingkat pengangguran terbuka terendah ada di Bali sebesar 1,37 persen. Dirinya juga menuturkan, ada 5,83 juta orang angkatan kerja dalam struktur ketenagakerjaan di daerah ini.
“Sebanyak 5,33 juta orang di antaranya bekerja dengan klasifikasi 225 ribu orang pekerja kategori paruh waktu, 749 ribu orang kategori setengah menganggur dan sisanya adalah pekerja penuh,” kata Kepala BPS Banten kepada wartawan, Selasa (6/11).
Dari angkatan kerja tersebut, kata Agoes, catatan BPS menunjukan ada 496,73 ribu orang Banten dengan kategori pengangguran. Angka TPT 8,52 persen ini, lanjutnya, mengalami peningkatan dibandingkan pada periode Februari 2018 sebanyak 7,77 persen.
“Dari segi pendidikan,TPT paling banyak disumbang oleh mereka yang lulusan dari SMK sebanyak 14,23 persen. SMA sebanyak 12,49 persen, SMP 9,87 persen, SD 4,91 persen, Diploma 3,76 persen dan lulusan universitas sebanyak 4,58 persen,” jelas Agoes.
Pengangguran terbuka, tambahnya, justru disumbangkan oleh daerah industrial Kabupaten Serang dengan persentasi 12,78 persen, Kabupaten Tangerang sebanyak 9,70 persen dan Kota Cilegon 9,33 persen. “Yang paling kecil, tingkat pengangguran terbuka ada di daerah Tangerang Selatan sebanyak 4,67 persen,” pungkas Agoes. (AHR/NUA)
Penulis : Ahmad Haris
Editor : Nurzahara Amalia
