EntertainmentKuliner

Menetap di Jogja, Rio Febrian Punya Kafe Ternyata, Apa Nama Kafenya?

BISNISBANTEN.COM – Hiruk-pikuk Jakarta membuat Rio Febrian lebih memilih mencari tempat yang tenang untuk tinggal.

Pelantun tembang “Aku Bertahan” ini memboyong keluarganya pindah ke Yogyakarta.

Kota Gudeg ini dipilih Rio karena lebih kecil, aman, dan tidak sepadat Jakarta. Apalagi, kebudayaan di Yogyakarta dinilai Rio cocok dengan ia dan keluarga kecilnya.

Advertisement

Alasan ini membuat Rio Febrian mantap meninggalkan Jakarta, kota yang sudah ia tinggali selama 38 tahun.

Nah, di kota ini Rio Febrian membuka usaha di bidang kuliner loh. Rio Febrian memiliki kafe yang berlokasi di Jogja, tepatnya di Jalan Palagan No.117, Tegalrejo, Sariharjo, Ngaglik, Sleman.

Coffee shop yang bernama ‘Akhire Coffee’ ini menyuguhkan beraneka macam menu. Ada caffe latte, cappuccino, kopi tarik, sandwich, spaghetti, juga klepon.

Advertisement

Dibuka sejak 2018, penyanyi bersuara melow ini sibuk dengan mengelola bisnis kedai kopinya.

“Kami tunggu di Akhire Coffee buka puasa di sini yuk A People,” tulis Rio di akun Instagram @riofebrian25 pada 18 Mei 2018.

Pindah ke Jogja, Rio tidak menemukan kesulitan untuk beradaptasi. Bukan hanya dengan lingkungan, tetapi juga kariernya di industri musik. Aktivitasnya sebagai penyanyi tidak banyak berubah meski ia pindah ke Yogyakarta.

Rio Febrian bolak-balik hanya kalau ada kerjaan di Jakarta atau kota lain.

Kedai kopi ini menjadi salah satu bisnis unit yang membuat Rio Febrian sibuk semenjak memutuskan untuk pindah ke Jogja.

Berbeda dengan kedai kopi kebanyakan yang berkonsep minimalis, kedai kopi milik Rio Febrian ini lebih terlihat playfull karena tembok yang di cat warna-warni sehingga membuat tempat ini semakin instagramable dan artsy.

Menu yang disediakan pun cukup lengkap, mulai dari makanan padat, camilan, dan tentunya berbagai macam varian kopi. (Hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.