Mahasiswi Ini Bayar Kuliah Sendiri dari Usaha Donat Huruf
BISNISBANTEN.COM – Muda, cantik, dan kreatif. Itulah yang pas disematkan untuk belia 18 tahun ini. Di usianya yang masih muda, sudah bisa menghasilkan rupiah bahkan dia mandiri membiayai kuliah. Dia adalah Fitri Nurjanah.
Sejak duduk di bangku sekolah, Fitri mulai membuka usaha kuliner membuat donat huruf. Melihat kondisi ekonomi keluarga, mahasiswi semester satu di Unsera ini cari ide kreatif bagaimana bisa menghasilkan uang.
“Karena papah gajinya kecil, aku cari ide buat bisnis yang unik di Serang, ketemulah donat huruf setelah aku cari ide bisnis lewat Instagram dan YouTube,” papar mahasiswi jurusan Manajemen ini.
Pada saat merintis usahanya, modal awal yang ia keluarkan yakni Rp. 200 ribu dari uang tabungannya. Ia mulai menjajakan donat huruf dengan cara membagikan donat huruf secara gratis ke teman sekelasnya, dengan syarat temannya tersebut harus branding donat huruf pada akun media sosial Instagram. “Mulai dari situ ada yang order, walaupun belum banyak yang order tapi aku tetep optimis bisa sukses menjalankan donat huruf,” tambahnya.
Setelah dua tahun ia menekuni usahanya, kini ia telah bisa memetik hasilnya. Dalam waktu sehari, ia mendapatkan pesanan donat huruf mulai 3 lusin sampai 10 lusin perharinya. Ia menjual donat Rp. 55 ribu per lusin. Untuk pemesanan donat huruf, ia menjual donat huruf minimal 6 buah, dengan harga yang dibandrol Rp. 5 ribu per buah.
“Alhamdulillah sekarang aku bisa punya omset Rp. 3 juta sampai Rp. 4 juta per bulan. Orangtua pastinya senang, bisa buat bantu orangtua sekaligus bisa biaya masuk kuliah di Unsera. Soalnya kan biaya kuliah swasta lumayan mahal,” katanya.
Sementara itu, ia melakoni usaha miliknya dibantu oleh ibunya. Dikala pagi, ia membuat adonan donat dan mencetaknya, dan ibunya membantu untuk menggoreng donat. Untuk memberikan pesanan donat ke konsumen, terkadang ia meminta tolong ibunya untuk memberikan pesanan donat huruf ke konsumen, karena setiap sore ia harus melakukan aktivitasnya sebagai mahasiswi di Unsera.
Ia menambahkan, selama proses perjalanan bisnisnya, ia pasti pernah merasakan pahit manis. Ia pernah dicurangi konsumen dengan tidak mengambil pesanan donat huruf yang ia pesan dan pernah gagal dalam buat donat untuk pertama kali.
“Harapannya setelah aku lulus kuliah, aku pengen buka ruko donat huruf, soalnya kan aku jualan donat huruf lewat Instagram. Jangan lupa follow Instagram @idonute,” tutupnya. (SYF/NUA)
Penulis : Syfa Fauziyah
Editor : Nurzahara Amalia