Dompet Dhuafa Gelar Pelatihan Amil untuk Semua Lembaga Zakat di Banten
Potensi zakat sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan sudah saatnya diptimalkan secara bersama-sama oleh lembaga zakat.
BISNISBANTEN.COM – Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Dhuafa cabang Banten menggelar pelatihan bertajuk “Capacity Building: Jati Diri Seorang Amil” di Kota Serang, Sabtu (23/9). Pelatihan ini dihadiri oleh seluruh perwakilan lembaga pengelola zakat dan sedekah di Provinsi Banten serta sejumlah mitra Dompet Dhuafa.
“Potensi zakat sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan sudah saatnya kita optimalkan secara bersama-sama. Kita tahu, semua lembaga zakat memiliki visi yang sama yaitu untuk kemaslahatan umat. Palatihan ini sengaja kita gelar, salah satu tujuannya untuk kembali menyegarkan semangat dan paradigm para amil di Banten,” ujar Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, Abdurrahman Usman. [irp posts=”1556″ name=”PLTU Labuan Bantu Muslim Rohingya Lewat Dompet Dhuafa”]
Dalam pelatihan selama kurang lebih delapan jam itu hadir penulis buku DD Way sekaligus salah satu pendiri Dompet Dhuafa, Erie Sudewo sebagai pemateri dan dimoderatori oleh Arlina F. Saliman dari Institut Fundraising Indonesia (IFI).
Erie menyampaikan, pada hakikatnya, amil adalah profesi mulia karena satu-satunya pekerjaan yang disebutkan dalam Alquran. [irp posts=”435″ name=”Bingung Cara Menghitung Zakat? Buka Saja ‘Kalkulator Zakat’ Dompet Dhuafa Ini!”]
“Satu-satunya profesi yang disebutkan secara jelas dan detail di dalam ayat Alquran adalah amil. Amil adalah petugas yang diamanatkan oleh pemerintah atau lembaga resmi zakat untuk mengumpulkan, mencatat, mengelola, dan mendistribusikan kepada mustahiknya, sesuai perintah yang telah Allah tetapkan dalam firman-Nya. Jadi ini adalah tugas mulia yang harus dijalankan secara profesional,” pesan penulis yang telah menelurkan banyak buku itu.
Sebagai lembaga pengelola dana umat, lembaga zakat mesti sadar akan fungsinya yang dianalogikan Erie sebagai bidan, bukan sebagai ibu.
“Sebesar apapun dana yang terhimpun dan sekeren apapun programnya lembaga zakat, ingat, dana itu adalah milik masyarakat. Lembaga zakat tidak perlu merasa memiliki,” katanya lagi. [irp posts=”1006″ name=”Rumah Sakit Dompet Dhuafa Segera Beroperasi di Kota Serang”]
Mengingat dana yang dikelola berasal dari para donatur, lembaga zakat dituntut untuk mengelola dana tersebut seprofesional mungkin melalui program-program berdaya guna dan berkelanjutan.
“Ingat, tujuan lembaga zakat adalah membantu mustahik menjadi muzaki. Titik!” tegas Erie, “tugas amil adalah melayani mustahik dan muzaki. Amil hanya perantara. Jadi Anda semua wajib jujur mengelola dana umat!” lanjutnya.
Erie juga menyampaikan, lembaga zakat mesti mampu melahirkan program-program masterpiece yang berdampak para kesejahteraan mustahik dan merawat kepercayaan donatur. “Buatlah program-program yang keren dan bermanfaat. Jangan Anda lalai melayani mustahik. Peran tertinggi lembaga zakat adalah sebagai Grand Making Organization. Lembaga zakat mesti mendorong lahirnya kreasi sosial, baik dari rahimnya maupun dari masyarakat. [irp posts=”1009″ name=”Rumah Sakit Wakaf Dompet Dhuafa di Banten Gunakan Teknologi Tinggi”]
“Anda juga harus terus berinovasi. Jadilah inovator sosial dan social entrepreneur. Para amil wajib sadar bahwa kemajuan masyarakat adalah kemajuan dirinya,” jelas Erie kemudian.
Di samping itu, sebut Erie, kecerdasan sosial menjadi kunci untuk melahirkan program-program inovatif. Agar manfaat program dari lembaga zakat melimpah-ruah, ada empat syarat yang mesti terpenuhi, “amil harus ikhlas, lembaga zakat harus total mengerakhkan sumber daya, fokus pada mustahik, dan libatkan banyak pihak,” tutupnya.
Pelatihan ini dihadiri oleh seluruh amil Dompet Dhuafa Banten dan sejumlah pimpinan dari lembaga sosial di Banten, di antaranya LAZ Harfa, Rumah Zakat, Yatim Mandiri, Rydha, PPPA Daarul Quran, Rumah Amal Untirta, BMT Bait Alhamid, Al Madeena, ODOJ, dan Dompet Dhuafa Volunteer. (ammar/red)
