BISNISBANTEN.COM — DPD Real Estate Indonesia (REI) Banten, Roni H.Adali, resmi menutup gelaran REI Banten Property Expo 2025 yang mengusung tema “Festival Rumah untuk Rakyat”. Acara penutupan berlangsung meriah dan dihadiri oleh jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, perbankan, serta para pengembang anggota REI.
Pada kesempatan tersebut, Roni menegaskan bahwa Property Expo tahun ini sekaligus menjadi gerakan percepatan realisasi program FLPP 2025, yang masih memiliki kuota besar. “Masih ada 20 hari lagi untuk mengejar FLPP. Sesuai rapat terakhir dengan Tapera, FLPP ditutup tanggal 24 Desember dan e-booking hingga 15 Desember. Ini peluang besar bagi para pengembang,” ujarnya.
Roni menyebutkan bahwa transaksi sementara selama pameran telah mencapai lebih dari 300 unit, dan berpotensi menembus 400 unit setelah proses tindak lanjut. Dengan capaian tersebut, REI Banten menargetkan realisasi pembiayaan mencapai Rp150 miliar, bergantung pada kecepatan proses perbankan.
Roni juga menyoroti berbagai kebijakan pro-rakyat yang diberikan pemerintah pusat, seperti BPHTB dan PBG nol rupiah di delapan kabupaten/kota di Banten, suku bunga KPR flat 5%, serta subsidi uang muka Rp4 juta bagi MBR. “Kebijakan ini sangat membantu masyarakat, dan kita harus memastikan manfaatnya sampai kepada mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
Roni menilai kebijakan tersebut menjadi katalis bagi kebangkitan industri properti, terutama di Banten yang sebelumnya mengalami perlambatan akibat kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat. Ia mencontohkan penjualan PT Praja Sakti yang mencapai 800 unit untuk rumah di atas harga Rp500 juta, serta laporan penjualan 55 unit dari peserta expo.
Menurut Roni, meski sempat terjadi perlambatan ekonomi di awal tahun, perkembangan positif di penghujung 2025 memberikan harapan baru terhadap kebangkitan sektor properti pada 2026 “Ini pertanda bahwa industri properti mulai bangkit menjelang akhir tahun. Mudah-mudahan di tahun 2026, properti Banten bahkan nasional bisa kembali pulih dan berkembang,” ujar Roni.
(Sarah)
