BISNISBANTEN.COM — Sensasi panas di telapak kaki adalah keluhan yang umum terjadi dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Meskipun terlihat sepele, kondisi ini dapat menjadi tanda dari gangguan kesehatan tertentu yang perlu diwaspadai. Berikut ini lima penyebab umum mengapa telapak kaki bisa terasa panas.
Pertama, neuropati perifer merupakan salah satu penyebab paling umum. Gangguan ini terjadi akibat kerusakan saraf tepi yang sering dialami oleh penderita diabetes. Sensasi terbakar, kesemutan, hingga rasa panas di telapak kaki menjadi gejala khas dari kondisi ini. Jika tidak ditangani dengan baik, neuropati perifer bisa berkembang menjadi komplikasi serius.
Kedua, kekurangan vitamin, khususnya vitamin B kompleks seperti B1, B6, dan B12, juga dapat menyebabkan sensasi panas di telapak kaki. Vitamin ini berperan penting dalam fungsi saraf. Ketika tubuh kekurangan asupan tersebut, sistem saraf menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan kerusakan.
Ketiga, infeksi jamur seperti athlete’s foot dapat menyebabkan rasa panas disertai gatal, kulit pecah-pecah, dan bau tidak sedap. Jamur berkembang di lingkungan lembap, terutama pada kaki yang sering tertutup tanpa ventilasi. Jika dibiarkan, infeksi ini dapat menyebar dan memperburuk kondisi kulit.
Keempat, sirkulasi darah yang buruk akibat penyakit arteri perifer juga bisa memicu rasa panas atau terbakar di bagian kaki. Umumnya, gejala ini terasa lebih parah saat malam hari. Orang yang merokok, memiliki tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi lebih berisiko mengalami masalah ini.
Kelima, penggunaan alas kaki yang tidak sesuai juga berperan. Sepatu yang sempit atau berbahan tidak menyerap keringat dapat meningkatkan gesekan dan suhu di area telapak kaki. Jika terjadi dalam jangka panjang, hal ini bisa mengiritasi kulit dan menyebabkan rasa panas.Jika rasa panas di telapak kaki berlangsung terus-menerus atau memburuk, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis.
(Sarah)
