5 Kesalahan Orang Tua dalam Mendidik Anak
BISNISBANTEN.COM — Menyandang gelar orang tua tidak dilatar belakangi oleh pendidikan khusus untuk mempersiapkan diri sebagai orang tua. Seolah peran orang tua sudah menjadi hal alamiah yang akan dilalui oleh setiap pasangan yang sudah menikah dan memiliki anak. Sehingga menjalani peran orang tua tanpa bekal ilmu dan dilalui begitu saja. Akibatnya, banyak orang tua yang tidak menyadari kesalahan-kesalahan dalam mendidik anak.
Dikutip dari buku Hypnosis for Parents, yang ditulis Ichsan Solihudin, S.S., C.H., C.Ht., C.I, ada beberapa kesalahan orang tua dalam menjalani pengasuhan yang kerap tidak disadari atau bahkan diabaikan. Berikut lima kesalahan orang tua pada anak yang harus diperhatikan :
1. Kurang Pengawasan
Menurut Professor Robert Billingham, Human Development and Family Studies Universitas Indiana, “anak terlalu banyak bergaul dilingkungan semu di luar keluarga, adalah tragedi yang seharusnya diperhatikan orang tua.” Anak butuh perhatian orang tua, untuk itu jangan biarkan anak merasa berkelana sendirian. Anak yang kurang pengawasan orang tua juga dapat mengalami gangguan mental seperti stres bahkan melakukan perilaku menyimpang.
2. Tidak Menjadi Pendengar Baik
Menurut psikolog Charles Fay, PhD., “Banyak orang tua yang terlalu lelah memberikan perhatian, sehingga cenderung mengabaikan apa yang anak ungkapkan.” Bila anak merasa kurang didengar orang tua, anak merasa tidak penting atau tidak berharga. Hal ini dapat enurunkan rasa percaya diri anak. Selain itu, anak yang jarang didengar pendapatya oleh orang tua, memiliki resiko melakukan hal yang sama pada lingkungan dan hubungan sosial.
3. Bertengkar di Hadapan Anak
Psikiater Sara B. Miller, Ph.D., perilaku yang paling merusak adalah bertengkar di hadapan anak. Saat orang tua bertengkar di depan anak terutama anak laki-laki, maka seorang calon pria dewasa yang tidak sensitif dan tidak dapat berhubungan dengan wanita secara sehat akan lahir. Orang tua semestinya bisa menghangatkan diskusi tanpa amarah. Jangan ciptakan perasaan tidak aman dan takut pada anak.
4. Tidak Konsisten
Anak perlu merasa orang tua berperan. Jangan biarkan mereka menjadikan “memohon” dan “merengek” sebagai senjata ampuh untuk mendapatkan sesuatu yang mereka inginkan. Orang tua harus tegas dan berwibawa di hadapan anak.
5. Segalanya Diukur dengan Materi
Anak zaman sekarang cenderung memiliki banyak keinginan untuk memiliki sesuatu. Tidaklah salah memberikan anak dengan mainan dan mengajaknya liburan. Namun yang sebenarnya anak butuhkan adalah quality time bersama keluarga, kehadiran secara fisik dan terlibat dalam dunia anak.
Bila Anda merasa ada poin-poin kesalahan yang dialami, sudah waktunya membenahi diri dengan memafkkan diri sendiri, meminta maaf kepada anak, juga mencari pola yang lebih tepat dalam pengasuhan. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki keadaan dan hubungan lebih harmonis di keluarga.