BISNISBANTEN.COM — Dengan berkembangnya zaman, saat ini penarikan tarik tunai atau cek saldo, tidak harus dilakukan sesuai di mana nasabah membuka rekening.
Sejak Desember 2016 lalu, empat bank pelat merah yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) tergabung dalam Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) meresmikan sinergi ATM Link atau ATM Merah Putih.
Adanya mesin ATM gabungan dari empat bank tersebut, semakin mempermudah transaksi nasabah dengan menggunakan satu mesin ATM secara bersama, di mana pun, kapan pun dan lebihnya lagi sudah banyak dijumpai di Kota Besar maupun di daerah-daerah.
Berbagai tanggapan positif masyarakat pun, mewarnai hadirnya mesin ATM Merah Putih ini yang memiliki banyak keuntungan. Diantaranya biaya tarik tunai yang murah dari mesin ATM serupa.
“Lumayan ini lebih murah untuk penarikan uangnya gratis, cukup membantu sekali, dan ada di supermarket kecil-kecil” kata Jannah, warga Kaligandu, Kota Serang, Jumat (11/8).
Cara menggunakan ATM Link juga sama ketika bertransaksi di ATM reguler pada umumnya. Perbedaanya hanya gratis!
Lalu, dengan bergabungnya sistem operasi ATM keempat bank BUMN tersebut, siapa yang kemudian mengelola dan mengoperasionalkan?
Ya, pastinya Bank Indonesia (BI) memberikan izin kepada PT Jalin Pembayaran Nusantara (JPN) untuk mengoperasikan dan mengelola seluruh jaringan ATM dan EDC Link.
“PT Jalin Pembayaran Nusantara dapat izin BI,” ujar Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Kementerian BUMN Gatot Trihargo.
Menurut Gatot, PT JPN akan mulai beroperasi secara aktif pada Januari 2018 mendatang. BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri pun saat ini tengah melakukan transisi pengelolaan ATM kepada PT JPN.
Per Juni 2017, jumlah jaringan ATM Link mencapai sekitar 15 ribu unit ATM. Hingga akhir tahun 2017, Himbara menargetkan jumlah ATM Link mencapai 30ribu unit. (gag/red)
