Walikota Serang Kunjungi Rumah Warga Korban Kebakaran

BISNISBANTEN.COM– Pemerintah Kota (Pemkot) Serang bersama Dinas Sosial (Dinsos) kunjungi rumah terdampak kebakaran, yang berlokasi di perumahan Bumi Mukti Indah (BMI) Ciracas, kelurahan Serang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Selasa (17/06/25).
Wali Kota Budi Rustandi menyampaikan keprihatinannya dan memastikan bantuan akan segera disalurkan kepada korban.
“Alhamdulillah tidak ada korban karena isi-isi rumah lagi pada keluar dan hari ini saya mengunjunginya baru bisa hari ini karena kemarin kita banyak rapat,” ujarnya.
Bantuan yang akan diberikan tidak hanya berupa bantuan pribadi dan dari Dinsos, tetapi juga akan dipercepat dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Serang.
“Insyaallah ini akan dipercepat bantuannya selain dari bantuan pribadi dan dari Dinasos. Nah, kita dalam proses untuk segera dapat bantuan dari Perkim, ya,” jelasnya.
Selain uang, bantuan lain seperti kasur, sembako, beras, mie, dan selimut juga akan disalurkan.
Budi pun berpesan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat meninggalkan rumah, terutama terkait pengisian daya ponsel.
“Ya, agar lebih hati-hati lagi ketika meninggalkan rumah, apalagi casan HP ya anak-anak khususnya. Casan HP jangan sampai nanti ditinggal nanti bisa berlawanan arus dan terbakar,” imbau Budi.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Kota Serang, Tanliya Raya, menambahkan bahwa Dinsos telah menyalurkan bantuan permakanan dan sembako.
“Selain itu juga ada bantuan yang memang disalurkan oleh Kementerian Sosial melalui Pemda Pemkot ya, yaitu berupa bantuan kasur lipat dan selimut,”ujarnya.
Tanlia juga menjelaskan, berdasarkan informasi terakhir dari pihak RT setempat, penyebab kebakaran diduga kuat karena arus pendek listrik akibat pengecasan HP yang ditinggal dalam kondisi panas.
“Saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong karena orang tua sedang berjualan dan anak-anak bermain di luar,” jelasnya.
Tanliya juga mengungkapkan bahwa Dinsos Kota Serang saat ini sedang menangani 10 kasus rumah roboh di berbagai kecamatan. Sebagian besar rumah roboh ini disebabkan oleh faktor usia bangunan, terutama di daerah Kasemen yang banyak menggunakan bata mentah.
“Untuk bulan ini ya ada 10 rumah rubuh yang sampai saat ini sudah kami salurkan bantuan juga. Tapi kalau untuk bencananya rumah rubuh itu ada 10 yang saat ini belum kami tangani gitu kan,” papar Tanliya.
Anggaran untuk penanganan rumah roboh ini sudah tersedia dan sedang dalam proses pengadaan. “Memang anggarannya baru masuk atau baru ditambah diberikan oleh pemerintah di pergeseran ini, memang ada di triwulan 3. Jadi memang prosesnya sedang pengadaan gitu,” jelasnya.
Untuk setiap rumah yang roboh, anggaran permakanan yang disalurkan Dinsos melalui DPA sekitar Rp600.000. “Satu rumah itu anggarannya untuk permakana ya, Jatuhnya untuk kalau di DPA itu sekitar Rp600.000-an,” tutup Tanliya. (Siska)