UMKM

Toriq, Budidaya Ikan Lele Hasilkan Omzet Jutaan

BISNISBANTEN.COM – Selain budidaya belut, dan ikan gurame, ada juga ikan yang bisa dibudidayakan yakni ikan lele. Saat ini, banyak pengusaha ikut andilkarena dianggap memiliki pasar yang menjanjikan bagi para pembudidayanya. Banyaknya permintaan pasar memantik Ade Toriq (28) untuk mengambil peluang tersebut.

Warga Desa Batubantar, Kecamatan Cimanuk, Pandeglang, Banten ini mulai merintis usahanya awal tahun 2017. Berbekal modal Rp3 jutaan dan memiliki dua petak kolam. Kini, ia menjadi pemasok ikan bagi para pedagang di Kabupaten Pandeglang.

Ia mengatakan, setiap usaha pasti akan mendapatkan hasil. Terlepas itu, baik atau buruk, tergantung prosesnya. Setiap orang bisa berkarya lewat apapun, sesuai dengan fasion yang dimiliki. “Seperti halnya saya, sarjana komunikasi yang memiliki hoby mancing, alhasil saya tertarik dengan budidaya ikan,” ucapnya.

Advertisement

“Untuk saat ini omzet yang dihasilkan dari panen ikan lele baru jutaan rupiah. Tapi, saya juga hampir rugi sehingga bulan kemarin hanya untung Rp700 ribu saja. Tapi bersyukur, sebagai pengalaman,” katanya saat di temui bisnisbanten.com di kolam ikan miliknya, Sabtu (22/07).

Bapak satu anak ini mengaku, untuk meningkatkan penghasilannya ia memilih untuk memanfaatkan dua balong yang terdapat di belakang rumahnya. Selain itu, budidaya ikan lele sangat menjanjikan dengan memiliki peluang bisnis yang lenih besar.

Thoriq melakukan panen lele sekitar dua bulan sekali dan juga disesuaikan dengan permintaan pasar. Namun, karena kebanyakan dipasok untuk pedagang sekitar umur dua bulan.Saat ini, hasil panen yang ada belum bisa dikirim keluar kota. “Soalnya baru bisa menanam ikan sekitar 1000 ekor saja perpanennya,” tambahnya.

Proses pemeliharaan ikan lele cenderung mudah, karena ikan ini termasuk ikan tawar yang kuat dalam kondisi air apapun, jernih ataupun keruh. Ade menambahkan, makanan yang diberikan hanya berupa peet dan vitamin, tentunya air kolam pun di perhatikan.

Advertisement

“Kalo omzet itu bisa sampai Rp7 jutaan per panen, itu bersih. Tergantung pada harga pasaran,” ucapnya. (aibin/red)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.