Siaga Penuh, PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman Selama Mudik Lebaran 2025

BISNISBANTEN.COM — PT PLN (Persero) memastikan kesiapan penuh dalam menjaga pasokan listrik selama periode mudik Lebaran 2024. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasojo saat kunjungi SPKLU di Merak Cilegon, bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Kamis (13/03/25).
“Kami telah melakukan pemeliharaan jaringan jauh sebelum masa mudik untuk meminimalisir gangguan. Beban puncak selama siaga ini adalah 45 gigawatt. Sementara daya mampu kami 67 gigawatt. Kami menyediakan margin yang cukup besar, sekitar 22 gigawatt,” ujar Darmawan.
PLN telah mengantisipasi penurunan beban puncak selama libur Lebaran, yang diperkirakan mencapai 35.000 megawatt. Untuk itu, PLN akan menyesuaikan operasional pembangkit listrik sesuai dengan perubahan beban.
“Pada saat hari lebaran, beban puncaknya bukan naik, tapi akan turun, karena industri hari H nya, dan H- 3 itu sudah turun ini dari tahun lalu diperkirakan bisa turun sampai 35.000 megawatt,” ucapnya.
“Untuk itu, nanti pembangkit kami juga akan kami turunkan. Negitu nanti arus balik mulai naik lagi pembangkit kami akan kami gas lagi,” imbuhnya.
Menurutnya, PLN mencatat lonjakan signifikan dalam transaksi di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) selama periode Lebaran, dengan perkiraan peningkatan 4-5 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk mengantisipasi hal ini, PLN telah meningkatkan jumlah SPKLU di lokasi-lokasi strategis dengan okupansi tinggi.
“Untuk lokasi dengan okupansi tinggi kami tingkatkan 7,5 kali lipat. sedangkan yang okupansi rendah kami tingkatkan 1,5 kali lipat,” terang Darmawan.
PLN juga telah mengembangkan fitur “trip planner” pada aplikasi PLN Mobile, yang memungkinkan pengguna untuk memantau ketersediaan SPKLU secara real-time.
Fitur ini diharapkan dapat membantu pengguna kendaraan listrik dalam merencanakan perjalanan mudik mereka.
“Di fitur trip planner, bisa klik, dan mereka langsung tahu apakah ini warna biru yang artinya tidak ada antrian, atau warna kuning ada antrian, atau warna yang merah itu sudah fully okupan sehingga bisa ngecek. Bukan hanya SPKLU ini tapi charger demi chargernya, juga ada,” jelas Darmawan.
Selain SPKLU permanen, PLN juga menyediakan 12 unit SPKLU mobile yang ditempatkan di titik-titik strategis seperti pintu keluar tol. Layanan ini bertujuan untuk memberikan bantuan darurat bagi pemudik yang kehabisan daya listrik di tengah perjalanan.
“Kami juga punya 12 SPKLU yang mobile. SPKLU ymobile ini kami taruh di exit tol,” katanya.
PLN juga menyediakan layanan call center 24 jam di nomor 08771112123 bagi pemudik yang membutuhkan bantuan terkait kelistrikan.
“Bagi pemudik pengguna Ev yang belum mempunyai aplikasi PLN mobile dan membutuhkan bantuan terkait kelistrikan,
tak perlu khawatir, karena kita ada call center 24 jam di nomor 08771112123,” jelas Darmawan.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk mencabut peralatan elektronik yang tidak digunakan sebelum meninggalkan rumah untuk mudik.
Selain itu, PLN juga mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan rumah selama ditinggal mudik.
“Tapi kami juga berpesan sebelum mudik tolong kalau ada rice cooker tolong dicabut dulu, setrika dicabut dulu, kemudian ada peralatan elektronik dicabut,” imbaunya.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memastikan bahwa pasokan listrik selama libur Lebaran dalam kondisi aman.
Kapasitas terpasang listrik mencapai 67.000 megawatt, sementara beban puncak diperkirakan hanya 46.000 megawatt. Artinya, terdapat surplus kapasitas sekitar 30-40 persen.
“Secara umum, untuk listrik Insha Allah tidak ada masalah. Jaringan pun sudah kita cek bersama-sama Pak Dirut, tidak ada masalah,” ujar Bahlil.
Salah satu fokus utama PLN adalah kesiapan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung peningkatan penggunaan mobil listrik selama periode libur Lebaran.
PLN telah meningkatkan jumlah SPKLU hingga lima kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kenapa? Karena masyarakat sekarang sudah banyak yang membeli mobil listrik. Ada yang lima kali lipat dan ada yang satu setengah kali lipat, dan rata-rata itu per 22 KM itu sudah ada SPKLU-nya,” jelasnya.
PLN juga menyediakan fasilitas teknologi melalui aplikasi PLN Mobile. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi dan bantuan jika mengalami kendala di lapangan, termasuk saat kehabisan daya baterai di tengah perjalanan.
“Nanti ada mobil yang datang untuk membantu mereka. Itu salah satunya dari sisi PLN,” tutup Bahlil.
Dengan berbagai upaya ini, PLN berharap dapat memastikan pasokan listrik yang andal dan mendukung kelancaran mudik Lebaran 2025. (susi)