InspirasiSosok

Setiawan Chogah, dari Cerpenis jadi Digital Creative Consultant

BISNISBANTEN.COM — Setiawan Chogah, owner dezain.in, dezain institute, dan Rumah Chogah mengaku, sekarang ini tengah memantaskan diri atau mem-branding diri sebagai digital creative consultant. Lelaki yang tinggal di Sukawana Asri ini bercerita, awal mula memutuskan menjadi digital creative consultant setelah memiliki beberapa akun di Instagram yakni @dezain.in, @rumahchogah, dan akun pribadi @setiawanchogah yang kerap membahas topik personal growth serta tips keuangan ala milenial.

“Jadi di bisnis desain.in itu saya suka diminta pendapat sama beberapa korporat, UMKM, atau start up bagaimana bikin bisnis dari awal plus tentang komunikasi digitalnya. Dari saya saya pengin bikin branding diri saya sebagai digital creative consultant,” tutur Chogah.

Alasan awal tertarik dengan dunia digital creative,  lulusan SMA Negeri Agam Cendekia, Sumatra Barat ini mengaku berawal dari passionnya yang gemar membaca, menulis, dan desain grafis hingga menemukan kesenangan di bidang ini. Akhirnya pada 2018 ia memutuskan untuk menekuninya secara serius.

Advertisement

“Awalnya saya nggak percaya kalau saya bisa survive di dunia digital ini. Setelah menjalani dan berkaca dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, banyak kerjaan yang saya lakukan, pernah jadi wartawan, main film pendek, penulis, dan mengerucut ke bisnis ini. Ternyata ini bisa menghidupi loh, saya bisa survive. Bahkan kalau dulu saya nggak bisa nabung, sekarang bisa nabung. Ya sudah akhirnya dijalanin aja sampai sekarang,” tutur pemain film Ki Wasyid produksi Kremov Pictures ini.

Meskipun pendidikan formal Chogah adalah Teknik Industri di Untirta, ia tertarik pada hal lain. Chogah juga mengikuti pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan skill.

“Ini akumulasi dari proses-proses sebelumnya, walaupun nggak kuliah di bidang itu, ternyata saya bisa, nih. Dunia digital creative sekarang lagi hits dan menjanjikan. Saya harus ambil peran di situ. Lagipula pemain di Banten masih sedikit dan setelah saya belajar sendiri di YouTube serta ikut kelas online, ternyata bisa. Pas saya bikin, beberapa klien appreciate dengan kerjaan saya,” tukas penulis buku SMS Terakhir ini.

Lelaki asal Barusangkar ini bilang, para klien berani menerima penawaran yang ia buat dan mengapresiasinya dengan harga tinggi.

“Saya nggak nyangka dengan harganya setinggi itu, ternyata mereka approve. Contoh salah satu klien saya adaah bisnisbanten.com,” tegas Chogah yang mengaku belajar otodidak karena tipikal orang yang sangat pembelajar.

Kelahiran 1988 ini mengaku, profesi ini ia tekuni sejak 2018 saat masih bekerja di sebuah lembaga filatropi.

“Karena dulu banyak job-job pro bono yang nggak pake tarif banyak yang suka, akhirnya saya ambil job ini dikit-dikit. Februari 2019 saya putuskan untuk bikin sendiri, namanya dezain.in. Kalau dezain institut berawal dari kegiatan Milenial Melek Digital, waktu itu  kolaborasi dengan Zetizen Radar Banten,” tukas lelaki berkacamata ini.

Ditanya tentang seberapa prospek bidang ini menghasilkan cuan, ia menjawab alhamdulilah cukup prospektif. Dari sinilah ia mampu mewujudkan impian waktu kecil untuk memiliki rumah, kendaraan, dan lain-lain.

Perihal seberapa besar profesi ini mengubah hidup seorang Chogah yang tadinya cerpenis, jurnalis, dan social employee menjadi digital expertise, menurut Chogah, ia tidak meninggalkan profesinya yang terdahulu. Di pekerjaan yang sekarang ia tetap menulis dan mencari ide. Namun jika sebelumnya lebih spesifik menulis fiksi, sekarang lebih ke teknis pekerjaan seorang content writer dan copywriter untuk klien dari perusahaan.

“Ini bukan tentang seberapa besar mengubah hidup saya, tapi lebih memperkaya diri baik dari wawasan, pengalaman, dan penghasilan,” imbuh Chogah tersenyum.

Titik tekan untuk menjadi Chogah yang sekarang, ia enggan menyebutnya sukses. Ia menamainya dengan I must be better than before dan ia bilang, masih terus belajar.

“Saya ingin menitip pesan kepada anak-anak young entrepreneur di Banten maupun di manapun yang baca tulisan ini, kalian harus kenal diri kalian, potensi kalian,
dan percayalah ketika kalian terus-menerus menggali itu, lama-lama orang juga akan lihat. Jadi kerjakan aja dulu ketika ada yang order. Ketika orang itu nawar harga dari kalian, jangan matok-matok harga dulu. Jangan pilih-pilih kerjaan dulu, ketika kerja kalian bagus toh nanti klien akan rekomen kalian ke orang lain. Orang akan mau dengan sendirinya bayar harga tinggi saat kualitas kalian emang layak. Lakukan itu terus-menerus dan one day kalian akan sampai di titik terbaik versi kalian sendiri,” pesan Chogah.

Chogah berharap, ke depannya ia bisa belajar menjadi lebih baik lagi, dan belajar hal baru. Untuk upgrading skill, ia terus membaca buku.

“Tentunya saya pengin scale up. Kalau selama ini bermain bisnisnya jasa penyedia website dan desain feed Instagram, nanti ingin diperkaya dengan layanan digital lain. Mungkin ke konsultannya, training, atau bikin kelas online,” tutup Chogah. (hilal)

Advertisement

Hilal Ahmad

Pembaca buku-buku Tereliye yang doyan traveling, pemerhati dunia remaja yang jadi penanggung jawab Zetizen Banten. Bergelut di dunia jurnalistik sejak 2006.
bisnisbanten.com