Keuangan

Selama Ramadhan Penarikan Uang Kartal Rp2,85 Triliun, Geliat Pertumbuhan Ekonomi Terus Berlanjut

BISNISBANTEN.COM — Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Erwin Soeriadimadja menyampaikan bahwa realisasi kenaikan uang kartal selama periode Ramadhan hingga 11 Mei 2021 mencapai Rp2,85 Triliun atau 102 persen. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi awal sebesar Rp2,79 Triliun.

Kenaikan tersebut disebabkan oleh lebih tingginya kebutuhan perbankan dan masyarakat akan kebutuhan uang kartal menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri. Peningkatan kebutuhan uang kartal didorong oleh pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), penyaluran Bantuan Sosial, serta untuk antisipasi kesediaan uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) selama libur Lebaran.

Realisasi uang kartal ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan Ramadhan tahun lalu yang hanya sebesar Rp1,8 Triliun. Pada 2021, terlihat peningkatan cukup tinggi yang menjadi sinyal positif bagi momentum terus bergeliatnya pertumbuhan ekonomi Banten.

Advertisement

Selain tercermin dari meningkatnya realisasi penarikan uang oleh perbankan, geliat pemulihan ekonomi Banten tersebut juga tercermin dari peningkatan konsumsi masyarakat Banten yang berdampak pada kenaikan inflasi bulan April dibandingkan periode sebelumnya. Inflasi Banten pada bulan April 2021 tercatat sebesar 0,17% (mtm) atau sebesar 1,31% (yoy) lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan Maret yang mengalami inflasi 0,05% (mtm).

Secara umum, pada periode Bulan Ramadhan, tingkat harga beberapa komoditas utama cenderung stabil namun mengalami kenaikan signifikan pada H-3 menjelang Idul Fitri. Komoditas beras terpantau stabil sepanjang bulan Ramadhan dengan harga Rp13,200 untuk beras kualitas super. Sementara daging dan telur ayam ras serta cabai rawit hijau mengalami tren penurunan masing-masing 5,6%, 4,3%, dan 15,8% semenjak awal Bulan Ramadhan.

Kenaikan harga yang signifikan terjadi pada komoditas daging sapi, bawang merah, dan cabai merah, masing-masing 13,6%, 9,1%, dan 13,4% semenjak awal bulan Ramadhan. Peningkatan terjadi di akhir Ramadhan tersebut seiring dengan mulai ramainya Pasar Tradisional. Kenaikan inflasi Banten bulan April 2021 tersebut dinilai masih cukup wajar dan bersifat temporer serta masih berada dalam kisaran rentang target inflasi nasional 3 +/- 1%.

Guna mengantisipasi lonjakan harga, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten senantiasa berkoordinasi dengan TPID baik di Provinsi maupun Kabupaten/ Kota untuk memperkuat 4K yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.

Advertisement

Secara umum, perbaikan ekonomi Nasional terjadi pada hampir semua komponen PDB baik dari sisi pengeluaran maupun lapangan usaha (LU). Dari sisi pengeluaran, kinerja ekspor pada triwulan I 2021 tumbuh positif untuk pertama kalinya sejak merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia, sebesar 6,74% (yoy), meningkat tinggi dari capaian triwulan sebelumnya yang terkontraksi 7,21% (yoy). Perbaikan kinerja ekspor itu terutama ditopang oleh peningkatan permintaan dari negara mitra dagang utama, khususnya Tiongkok dan Amerika Serikat. Perkembangan positif pada sektor eksternal dan perbaikan investasi mendorong perbaikan kinerja impor yang tumbuh sebesar 5,27% (yoy). Konsumsi Pemerintah tumbuh meningkat sebesar 2,96% (yoy), sejalan dengan akselerasi realisasi stimulus fiskal dalam bentuk belanja barang, belanja modal, dan bantuan sosial. Kinerja investasi juga meningkat, tercermin dari kontraksi yang semakin berkurang menjadi 0,23% (yoy) dari kontraksi triwulan sebelumnya 6,15% (yoy).

Sejalan dengan perkembangan perekonomian Nasional, PDRB Provinsi Banten Atas Dasar Harga Berlaku pada triwulan I-2021 mencapai Rp 162,34 triliun atau tumbuh sebesar 0,78% (qtq), meski secara year on year masih mengalami kontraksi sebesar 0,39%. Dengan pertumbuhan tersebut, maka Provinsi Banten memberikan kontribusi sebesar 6,80% kepada perekonomian Jawa di triwulan I 2021.

Berlanjutnya pemulihan ekonomi Banten terutama didorong oleh realisasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Triwulan I 2021 yang tumbuh sebesar 3,25% secara tahunan. Sementara dari sisi Lapangan Usaha, perbaikan sektor Konstruksi, sektor Pertanian, dan sektor Informasi dan Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap perbaikan ekonomi Banten di tengah masih terkontraksinya sektor utama yaitu Industri Pengolahan, sektor Perdagangan, dan sektor Transportasi dan Perdagangan.

Lebih lanjut, geliat pemulihan ekonomi Banten pada awal Triwulan II 2021 yang merupakan tahun kedua terjadinya pandemi Covid-19 sekaligus periode Ramadhan 1442 Hijriah, terindikasi terus meningkat. Hal ini tercermin dari kenaikan peredaran uang kartal di masyarakat pada periode tersebut. Sejalan dengan perkiraan,

Ke depan, Bank Indonesia akan terus mencermati indikator-indikator pertumbuhan ekonomi, asesmen sektor industri strategis, dan memperkuat langkah koordinasi dengan Pemerintah Daerah dan stakeholder terkait lainnya untuk mencari ruang akselerasi pertumbuhan ekonomi, termasuk peran UMKM, ekonomi syariah, digitalisasi, serta stabilitas sistem keuangan dalam rangka pemulihan ekonomi. (susi)

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com