Banten24

Sekolah Rakyat Terintegrasi Serang: Fokus Perkuat Kemampuan Dasar Siswa

BISNISBANTEN.COM – Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) Serang telah resmi memulai operasionalnya pada tanggal 30 September, ditandai dengan pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dan peresmian.

Wakil Kepala Kurikulum SRT, Annisa Kamila, menyampaikan bahwa sekolah ini memiliki fokus unik dalam menyamaratakan kemampuan dasar siswa sebelum masuk ke pembelajaran akademik formal.

Saat ini, SRT Serang memiliki kuota 100 siswa yang terbagi dalam empat rombongan belajar (rombel): dua rombel SD dan dua rombel SMP, dengan total siswa 97 orang. Untuk yingkat SMP 50 siswa (kuota sudah penuh), sedangkan tingkat SD ada48 siswa (masih tersisa 2 kuota).

Advertisement

Annisa Kamila menyebutkan bahwa fasilitas asrama yang lengkap, mulai dari makanan hingga tempat tidur dan sekolah, telah memenuhi kebutuhan siswa.

“Tantangan terbesarnya sih sejauh ini adalah rasa rindu rumah, terutama bagi siswa kelas 1 SD. Untuk mengatasi ini kita diadakan kunjungan orang tua rutin setiap dua minggu sekali,” ujarnya.

Tingkat SD di SRT Serang menerapkan sistem penggabungan kelas, untuk SD saru rombel gabungan kelas 1-4, rombel dua kelas 5-6.

“Untuk SD, kita biasnya bilang SDRA kita ada dua rombel, yang pertama gabungan kelas 1-4, ada sskitar 22 siswa, rombel kedua itu untuk kelas 5 dan 6, ada 25 siswa,” terang Annisa.

Advertisement

“Di SRT ini durasi belajarnya 8 jam pelajaran sehari, satu mata pelajaran dialokasikan 2 JP (Jam Pelajaran). Untuk tingkat SD: 1 JP itu 35 menit, sedangkan tingkat SMP: 1 JP itu 45 menit,” imbuhnya.

Mengingat kondisi siswa yang istimewa—bahkan beberapa siswa kelas 4 SD masih belum bisa membaca, SRT menerapkan Program Artikukasi terlebih dahulu selama 3 bulan.

“Program Artikukasi adalah program persiapan untuk menyamaratakan kemampuan dasar anak, seperti membaca. Harapannya, nanti pada program akademik sesungguhnya, mereka sudah bisa mengikuti pembelajaran sesuai jenjang kelasnya,”jelas Annisa.

Program penguatan kemampuan dasar ini berlaku untuk semua tingkat, termasuk SMP, karena banyak siswa SMP merupakan anak-anak putus sekolah yang perlu penyegaran kemampuan dasar.

“Program artikulasi ini akan berlangsung hingga Desember, dan pembelajaran akademik resmi direncanakan akan dimulai setelah libur semester/Tahun Baru,” kata Annisa.

Mengenai kasus siswa yang ingin pulang, pihak sekolah tidak langsung menuruti permintaan tersebut.

“Langkah pertamanya itu kita konseling dulu dengan guru BK. Kita cari tahu hambatannya apa, apakah rindu rumah atau bertengkar dengan teman,” terangnya.

“Sejauh ini tidak ada anak yang pulang dan tidak kembali lagi. Kami selalu asesmen dulu alasannya,” imbuhnya.

SRT Serang akan terus menyusun kalender akademik yang akan mengikuti panduan dari Dikdasmen sambil tetap mempertahankan program persiapan unik mereka.(siska)

Advertisement

Susi Kurniawati

Wartawan bisnisbanten.com
bisnisbanten.com