PMI Banten Ciptakan Aplikasi Simudah Perkuat Organisasi dan Pelayanan Darah
BISNISBANTEN.COM – Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten meningkatkan kapasitas organisasi dan pelayanan darah terhadap masyarakat. Salah satunya, menciptakan aplikasi berbasis smartphone Simudah yang bisa diakses oleh masyarakat dengan cepat dan mudah.
“Di era digitalisasi, tuntutan masyarakat terhadap PMI semakin besar. Maka sesuai arahan Ibu Ketua PMI Provinsi Banten, kami harus mendekatkan pelayanan, menciptakan inovasi, dan terus meningkatkan kepercayaan masyarakat,” ujar Ketua Bidang Organisasi dan Infokom PMI Banten Amrin Nur dalam keterangan tertulis yang diterima bisnisbanten.com, Kamis (11/5/2023).
Aplikasi saat ini dalam tahap pelatihan terhadap personel markas dan Unit Donor Darah (UDD) kabupaten/kota. Workshop pertama Simudah telah dilakukan PMI Banten pada Rabu (10/5/2023).
“Aplikasi ini operatornya tidak hanya PMI Banten, juga PMI kabupaten/kota hingga UDD. Jadi, sebelum diluncurkan, kami harus membangun kesepahaman dan pemahaman dulu,” ujar mantan jurnalis Radar Banten ini.
Melalui aplikasi Simudah, dijelaskan Amrin, PMI Banten akan menghimpun kekuatan Sumber Daya Manusia (SDM) kepalangmerahan se-Provinsi Banten. Setiap pengurus dan relawan akan terdata kapasitas dan keahliannya.
“Setiap tahun pengurus maupun relawan mendapatkan pelatihan, baik dari daerah maupun PMI pusat. Maka, kami harus punya data real time semua kemampuan, kapasitas, dan keahlian setiap SDM PMI. Bertahap, personel PMI tingkat markas, UDD, dan relawan kami sertifikasi,” jelas Amrin.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, lanjut Amrin, PMI diberi amanah oleh negara untuk memberikan pelayanan darah kepada masyarakat. Ketua PMI Banten Ratu Tatu Chasanah, sambung Amrin, sudah memberikan arahan agar pelayanan darah semakin mudah dengan memanfaatkan teknologi.
“Jadi, kami harus bersinergi dengan UDD PMI kabupaten/kota,” tegasnya.
Sementara itu, Pengurus Bidang Organisasi dan Infokom PMI Banten Johani Fauzi menambahkan, aplikasi pelayanan darah memudahkan masyarakat melihat stok darah di semua UDD di Banten. Katanya, pihak yang membutuhkan darah, baik rumah sakit maupun masyarakat, bisa mengetahui kondisi stok darah di semua UDD.
“Diharapkan ini bisa meningkatkan pendonor darah sukarela,” harapnya.
Kata Johani, aplikasi pelayanan darah dibuat berbasis smartphone berisi berbagai fitur. Termasuk sistem permohonan darah dari tingkat rumah sakit hingga sistem pembayaran Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD).
“Semua terintegrasi ke semua UDD di Banten. Insya Allah, Agustus aplikasi ini kami akan luncurkan,” pungkasnya.(Nizar)